- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kenaikan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dilakukan beberapa bank tidak serta merta diikuti PT Bank Central Asia Tbk. BCA menjamin, saat ini hingga tiga bulan ke depan, bunga KPR BCA tetap.
Wakil Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, alasan manajemen tidak menaikkan suku bunga KPR karena bank juga terus mencari kredit dari masyarakat. Kepuasan masyarakat terhadap layanan perbankan, menurut dia, harus dijaga dengan cara mengelola kestabilan kredit.
"KPR tidak boleh berubah turun atau naik dengan cepat, karena yang mengambil [nasabah] juga pasti kecewa. Jadi, bunga kredit harus ada kepastian," kata Jahja di acara Indonesian Banking Expo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu 11 Mei 2011.
Dia menjelaskan, kenaikan atau penurunan suku bunga KPR tergantung kebijakan Bank Indonesia dalam menentukan suku bunga acuan (BI Rate). Meski demikian, manajemen BCA tidak menutup kemungkinan merevisi suku bunga KPR, namun tidak dalam waktu dekat ini.
"Lihat pasar. Jadi, kalau BI Rate turun, ya kami pasti turun. Namun, dalam tiga bulan ke depan pasti tidak naik," ungkapnya.
Suku bunga KPR BCA saat ini berkisar 9,75 persen hingga maksimal 10 persen. "Kami fixed [suku bunga] untuk jangka waktu tiga tahun 9,75 persen, kemudian dua tahun berikutnya 10 persen. Kalau di atas sepuluh tahun maksimum 10 persen," tuturnya.
Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
Emiten energi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan, laba bersih perseroan tercatat sebesar US$20,8 juta pada 2023.
