Ekspor Rotan Dilarang, Industri Lokal Membaik

Kerangka Tabuik (tabot) berbahan kayu rotan dan bambu di Pariaman
Sumber :
  • Antara/ Iggoy el Fitra

VIVAnews - Kebijakan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan baru-baru ini melarang ekspor bahan baku rotan. Kebijakan itu justru membuat Menteri Perindustrian MS Hidayat bertekad untuk mengembalikan kejayaan industri berbasis rotan asal Indonesia.

"Ini merupakan kepentingan nasional industri rotan yang dulu pernah mengalami kejayaan, dan sekarang mesti berjaya kembali," kata MS Hidayat di Cirebon, Jumat 28 Oktober 2011.

Ia menjelaskan, sekitar 85 persen bahan baku rotan ada di Indonesia. Untuk itu, menurut Hidayat, sudah semestinya pemerintah membuat industri rotan bangkit kembali.

Keputusan ini, dia melanjutkan, bukan hanya untuk kepentingan pengusaha, tapi bisa menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. "Masa Indonesia yang hutannya menghasilkan rotan, tapi industrinya tidak maju. Malah industri negara lain yang maju," ujar Hidayat.

Dengan konsep yang baik dan matang, ia meyakini industri rotan bisa berkembang pesat. Caranya, dengan membangkitkan sentra industri rotan di daerah penghasil rotan. "Dalam tiga tahun bisa membangkitkan lagi industri-industri rotan yang terpuruk," tutur mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri itu.

Mengenai adanya pihak-pihak yang dirugikan dengan ditutupnya ekspor rotan itu, Hidayat mengatakan akan segera mencari solusinya. "Tentu akan ada pihak yang dirugikan, namun pemerintah akan menangani masalah tersebut," kata Hidayat. (ren)

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya
Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024