- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa untuk penanganan banjir, pemerintah mengalokasikan dana 50 persen dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp4 triliun.
"Jadi, kalau dilihat secara keseluruhan sebesar Rp4 triliun, secara komposisi 40 persen sampai 50 persen untuk irigasi dan 50 persen penanganan sungai dan banjir," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Muhammad Amron, saat temu wartawan di Kementerian PU, Jakarta, Kamis 17 November 2011.
Amron menuturkan, untuk penanganan banjir, pihaknya menyiapkan dana lebih besar bagi Sungai Citarum dan Bengawan Solo. "Untuk Sungai Citarum, untuk tiga tahun ini bisa mencapai Rp1,2 triliun. Sedangkan Bengawan Solo, Rp1,5 triliun untuk tiga tahun," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan, hingga saat ini, pihaknya tetap melanjutkan proyek-proyek yang ada dan sifatnya darurat dalam mengantisipasi banjir. "Artinya, untuk menangani yang sekarang banjir, terutama di Sulawesi seperti Gorontalo dan Makassar. Lalu Medan, Surabaya, dan Semarang," tutur Amron.
Sementara itu, untuk mengantisipasi banjir di Jakarta dan Solo, Amron mengakui, pihaknya masih melakukan pendalaman danau Sunter dan sungai Citarum.
"Itu dari hulu ke hilir untuk tiga tahun ke depan. Kemudian Bengawan Solo, karena ini umurnya sudah sekitar 40 tahunan dari sekitar tahun 70-an. Sekarang ini sedang dibangun tanggul yang sudah turun kapasitasnya," kata Amron.
Amron menambahkan, pihaknya akan terus menyikapi kapasitas tampung yang kurang seperti Bengawan Solo. "Tentunya, mengandalkan waduk-waduk kecil," ujarnya. (art)
Daftar Harga Pajero Sport Bekas dan Pajak Tahunannya
Bagi Anda yang ingin merasakan ketangguhan dan kemewahan Pajero Sport generasi ketiga tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, pasar mobil bekas menawarkan pilihan.
