Ekspansi Lion, Ingin Jadi Maskapai Terbesar?

Barack Obama hadiri kesepakatan antara Boeing dengan Lion Air
Sumber :
  • REUTERS/ Jason Reed

VIVAnews - Lion Air secara mengejutkan menjalin kerja sama pembelian pesawat sebanyak 230 unit dengan Boeing senilai Rp195 triliun. Pesawat itu akan datang mulai 2017 hingga 2025.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengatakan, penambahan pesawat itu bertujuan agar Lion Air dapat menambah layanan penerbangan, terutama pasar dalam negeri. Terutama untuk menghadapi Open Sky 2015, maskapai lokal harus dapat menjadi tuan rumah di dalam negeri.

Saat ini, Lion Air memiliki 92 armada pesawat, termasuk yang dimiliki anak usahanya Wings Air. Sebelum perjanjian hari ini, Lion juga telah memesan Boeing sebanyak 178 pesawat sejak 2007-2017. Total yang akan dimiliki Lion hingga 2025 sebanyak 408 armada.

Edward mengatakan, yang terpenting adalah maskapai lokal dapat menjadi tuan rumah di dalam negeri. Terutama menghadapi pemberlakuan Open Sky 2015. Apakah Lion berambisi menjadi maskapai terbesar di Indonesia?

"Kami tak pernah bercita-cita menjadi terbesar. Kami harapkan pasar dalam negeri dilayani penerbangan dalam negeri. Kalau terbesar kan relatif dan itu tidak penting. Yang penting kami bisa bersaing dengan negara tetangga tentang Open Sky," ujar dia kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 18 November 2011.

Aktor Kang Tae Oh Selesai Wajib Militer Hari Ini

Sebagai perbandingan, maskapai terbesar di Indonesia saat ini, Garuda Indonesia juga tengah rajin menambah pesawat. Garuda memiliki program pengembangan dan revitalisasi armada bernama "Quantum Leap'.

Hingga 2015, Garuda Indonesia merencanakan untuk menambah armada dari yang saat ini sebanyak 89 pesawat menjadi 154 pesawat yang terdiri atas B737-800NG untuk domestik dan regional, A330-300/200 untuk jarak menengah dan sedang, serta B777-300ER untuk jarak jauh (longhaul) dengan rata–rata usia pesawat lima tahun.

Ritual Mistis Junta Myanmar Tak Mempan! Rathedaung Jatuh ke Tangan Sekelompok Bersenjata Etnis

Edward melanjutkan, saat ini pangsa pasar penerbangan di Indonesia masih kuat. Sama halnya dengan pasar Asia Selatan dan Australia yang tumbuh cukup pesat. Dengan luas 5.000 mile, jumlah pesawat yang dibutuhkan cukup banyak. Selain memenuhi pasar dalam negeri, Lion Air berencana masuk ke pasar regional, termasuk kawasan Asia Selatan.

Bertambahnya pesawat itu tentunya membutuhkan tenaga kerja yang besar. Untuk memenuhi hal itu, Lion telah mendirikan sekolah penerbangan Lion Air, yang bisa memasok 150 pilot per tahun. "Kami juga sudah bekerja sama dengan sekolah penerbangan di Surabaya dan Bandung," ujarnya.

Menurut dia, Lion akan berusaha menggunakan tenaga kerja dari dalam negeri. Namun, jika masih kurang, maskapai berlambang Singa itu akan menambah tenaga kerja dari luar negeri. Saat ini, tenaga kerja Lion Air sebanyak 11 ribu orang. "Pada 2017 kami membutuhkan ratusan ribu awak," tuturnya. (art)

Ilustrasi bola dunia

Raksasa Dunia! Ini 10 Negara Terluas yang Menakjubkan

Ketika membicarakan ukuran suatu negara, wilayahnya menjadi parameter yang sangat penting. Wilayah suatu negara menentukan kedaulatan, populasi, dan kekayaan alamnya.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024