- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews – Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan Pembangunan, Taufik Widjoyono, mengungkapkan, hingga saat ini, anggaran 2013 baru terserap 56,7 persen. Namun, dari pembangunan fisik, penyerapan sudah mencapai 62,61 persen.
Taufik berharap, penyerapan anggaran ini bisa mencapai 90 persen pada akhir tahun. “Biasanya, ada yang mengganggu penyerapan konstruksi, yakni pembebasan tanah,” kata Taufik saat ditemui di Jakarta, Senin 4 November 2013.
Rendahnya serapan ini, menurut dia, juga terkait dana APBN-P 2013 yang diberikan kepada kementerian sebesar Rp9 triliun. Hal ini menyebabkan anggaran kementerian menjadi Rp83,2 triliun.
Masuknya anggaran pada Juli 2013, dia menjelaskan, cukup berpengaruh terhadap penyerapan anggaran. Walaupun demikian, kenyataannya, serapan anggaran pada periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 58,82 persen dengan progres fisik 67 persen.
Taufik beralasan jika tahun lalu anggaran yang dimiliki PU tidak sebanyak tahun ini, dan tambahan dalam APBN-P tidak mencapai Rp9 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, sebelumnya mengatakan siklus penyerapan anggaran di sektor konstruksi selalu berbentuk kurva S. Sebab, awal tahun digunakan untuk persiapan proyek.
Sementara itu, akhir tahun, dia menambahkan, merupakan saat di mana para pemenang tender melakukan konstruksi, sehingga dalam tahap ini penyerapan anggaran akan tumbuh pesat. (art)