Sido Muncul Pakai Dana IPO untuk Bangun Pabrik

Dahlan Iskan
Sumber :
  • VIVAnews/Puspita Dewi

VIVAnews - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mengalokasikan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar 56 persen untuk modal kerja, 42 persen investasi, dan sisanya sebesar 2 persen bagi pengembangan sistem teknologi informasi serta komputerisasi perseroan.

Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, David Hidayat, mengatakan, dana investasi sebesar 42 persen tersebut juga termasuk anggaran belanja modal pada 2014.

"Investasi kami yakni perluasan 10 hektare tanah di sekitar pabrik Tolak Angin. Harga tanah sekitar Rp1 juta per meter. Tetapi, belum ada penetapan harga dari penduduk. Kami berharap bisa mulai bangun tahun depan untuk pabrik bahan baku dan Tolak Angin," ujar David di sela pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu 18 Desember 2013.

Sementara itu, Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat, berharap, dengan perluasan pabrik tersebut, kapasitas produksi bahan baku akan naik 4 kali lipat, sedangkan Tolak Angin 2 kali lipat.

"Kapasitas pabrik Tolak Angin sekarang baru terpakai 70-80 persen. Pada 2014, diharapkan bisa naik 20 persen. Mesin sudah kami impor dari Jerman," katanya.

Terkait dengan fluktuasi mata uang rupiah, Irwan mengaku akan berdampak pada kenaikan harga produk perseroan, karena menggunakan bahan baku impor. Dia menyebutkan, bahan baku yang diimpor antara lain untuk produk minuman energi.

"Jadi, dampaknya harga pokok penjualan jadi meningkat. Kami juga nanti naikkan harga," ujarnya.

Kabar Terbaru soal Susunan Nama Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

"Saat ini, harga energi drink Rp565, sedangkan kompetitor Rp610. Jadi, masih ada ruang. Sementara itu, harga produk lain berbahan baku lokal, kenaikannya bertahap tiap tahun, lebih karena inflasi," kata dia.

Irwan menuturkan, pada 2014, perseroan menargetkan dapat mencatatkan penjualan Rp2,8 triliun dan keuntungan bersih Rp450 miliar. Untuk menarik minat konsumen, kata Irwan, Sido Muncul akan memperbaiki tampilan 200 produk yang dikeluarkannya.

"Nanti dikembangkan jadi obat herbal. Jadi, kami ubah tampilan jamu menjadi herbal," tuturnya.

Upaya ini, dia menjelaskan, berdasarkan pengalaman lima tahun lalu, saat meluncurkan sebuah produk yang enak rasanya. "Tetapi, karena masih dikemas dengan brand jamu, tidak berhasil. Jadi, kami akan perbaiki untuk kemasan sekitar 200 produk," papar Irwan.

2 Sektor di Indonesia Jadi Sasaran Empuk Ransomware, Temuan Unit 42

Emiten ke-31

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, perusahaan yang bergerak dalam industri jamu dan farmasi, tercatat sebagai emiten ke-31 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia tahun ini. Sementara itu, secara keseluruhan, Sido Muncul merupakan emiten ke-484 di bursa.

Presiden Direktur PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Michael Steven, selaku penjamin emisi, mengatakan, tanggapan investor terhadap penawaran umum perdana (IPO) perseroan positif. Itu terlihat dari hasil pooling penawaran awal (bookbuilding) yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 11,4 kali.

"Itu kelebihan pooling dari investor ritel. Sementara itu, dari investor institusi kelebihan permintaan 6-7 kali. Institusinya campuran asing dan lokal," ungkapnya.

Kursi PAN Bertambah Jadi 48, Zulhas: Terima Kasih Pak Prabowo

Adapun jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO sebanyak 1,5 miliar saham atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, perseroan mampu mengantongi dana tunai sekitar Rp870 miliar dari keseluruhan jumlah saham yang dilepas dalam penawaran umum saham perdana ini. (art)

Guinea U-23 vs Timnas Indonesia U-23

Bukti Sahih Timnas Indonesia U-23 Tak Layak Dihukum Penalti

Timnas Indonesia U-23 mendapat hukuman penalti dari wasit saat menghadapi Guinea dalam pertandingan play-off Olimpiade 2024 Paris. Garuda Muda menelan kekalahan 0-1.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024