Harga Properti Baru di China Melambat

Shanghai Super Rich
Sumber :
  • Courtesy of Gensler
VIVAnews
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
- Laju pertumbuhan harga properti di China melambat. Berdasarkan data yang dirilis
Reuters
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
, pada Februari 2014, harga rumah baru hanya naik 8,7 persen, di bandingkan periode yang sama tahun lalu.
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Sedangkan pada Januari 2014, seperti dikutip dari laman
CNBC
, Selasa 18 Maret 2014, harga hunian anyar di negara Tirai Bambu ini mengalami kenaikan sebesar 9,6 persen.


Kemudian, bila ditinjau berdasarkan pertumbuhan dari bulan ke bulan (
month ono month
/MoM), terjadi kenaikan harga 0,3 persen dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang naik sebesar 0,4 persen.


Menurut angka yang dikeluarkan Biro Statistik Nasional China, harga rumah baru di Beijing naik 12,2 persen pada Februari 2014, dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan bulan sebelumnya (Januari), ada peningkatan sebesar 14,7 persen.


Sementara itu, harga rumah baru di Shanghai naik 15,7 persen pada Februari 2014, dan 17,5 persen di bulan sebelumnya.


Andrew Sullivan, direktur penjualan dan perdagangan untuk kawasan Asia di Kim Eng Securities, mengatakan bahwa angka-angka terbaru itu tidak mengejutkan dan telah menjadi bagian dari agenda kebijakan pemerintah yang diberlakukan untuk sementara waktu ini.


"Saya rasa, kuncinya di sini adalah data pada bulan-bulan itu menunjukkan kepada kita bahwa harga rumah melambat dan ini telah menjadi bagian dari rencana pemerintah untuk beberapa waktu lalu, yang mencoba mengurangi jumlah spekulasi di sektor properti. Dan, itu sangat terkait dengan sistem perbankan dan mencoba untuk menghentikan aliran uang panas, serta mengurangi risiko di sektor pembiayaan," katanya.


Sementara itu, di bursa saham China, saham-saham industri properti diperdagangkan bergerak fluktuatif (
mixed
) pada akhir transaksi Selasa.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya