- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan pencapaian ekspornya pada triwulan pertama tahun ini, Selasa 6 Mei 2014.
Di segmen ekspor kendaraan utuh atau completely build up (CBU), tercatat angka 33.327 unit, meningkat sekitar enam persen dibandingkan periode yang sama 2013.
"Toyota Indonesia mengekspor lebih dari 33.000 unit kendaraan berbagai tipe pada kuartal pertama 2014," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, saat ditemui di Hotel Gran Melia Kuningan, Jakarta.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total volume ekspor kendaraan Indonesia kuartal pertama tahun ini sebanyak 44.645 unit.
"Ini artinya, sekitar lebih dari 70 persen dari total volume ekspor kendaraan roda empat Indonesia disumbangkan Toyota Indonesia," ujarnya.
Warih mengungkapkan, Fortuner merupakan tipe dambaan masyarakat saat ini, karena menyumbangkan sebanyak 11.996 unit. Sementara itu, Kijang Innova menyumbang 3.843 unit.
Andalan baru untuk model ekspor Toyota yang baru diluncurkan pada Maret 2014, yaitu sedan Vios, menyumbangkan volume ekspor sebanyak 2.861 unit.
Kemudian, untuk model lainnya, yakni Avanza, Yaris, Rush, dan Town Ace membukukan sebanyak 14.627 unit untuk keempat tipe tersebut.
Di samping kendaraan utuh, Warih menuturkan, TMMIN juga mengekspor kendaraan setengah jadi atau completely knocked down (CKD), komponen kendaraan, mesin bensin utuh tipe TR untuk seri kendaraan IMV, serta komponen cylinder head ke mancanegara.
Sebanyak 9.580 unit CKD berhasil diekspor Toyota ke enam negara. Selain itu, lebih dari 15 juta unit komponen diekspor Toyota ke 16 negara. Mesin utuh terhitung mencapai 16.326 unit yang diekspor ke 12 negara. Semua jumlah tersebut adalah pencapaian Toyota sepanjang kuartal pertama 2014. (art)
Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita
Kejaksaan Agung (Kejagung) memutuskan agar smelter timah dari lima perusahaan bisa tetap beroperasi walau sudah disita terkait kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas t
