- Foto: Mohamad Akasah
VIVAnews - Sebutan Kota Intan bagi Kabupaten Garut sepertinya sudah mulai dirasakan masyarakat setempat. Intan-intan berkilauan yang dimaksud adalah intan batu akik yang semakin marak digemari para kolektor dan pecinta batu cincin.
Di awal tahun baru ini, Kamis 1 Januari 2015, para pemilik galeri-galeri batu akik pun diserbu para konsumen dari luar kota, bahkan turis-turis asing. Para pecinta batu akik yang membanjiri galeri batu di Garut didominasi peminat batu jenis PW atau panca warna.
Batu panca warna asal Garut ini mulai ramai diminati sekitar 6-8 bulan terakhir. Biasanya, para konsumen datang ke Garut mencari batu hijau ohen dan hijau topas. Namun, seiring banyaknya batu hijau ohen dan hijau topas yang dipalsukan oleh oknum penjual batu, para pecinta batu kini beralih ke batu panca warna.
Ada tiga jenis batu panca warna yang ramai diburu pecinta akik. Pertama, yaitu panca warna edong, kedua panca warna cisangkal dan yang ketiga adalah panca warna kalhi.
Batu akik panca warna edong biasanya dibanderol di kisaran Rp1 juta sampai Rp20 juta, tergantung motif warna dan gambar yang ada di tubuh batu. Untuk panca warna cisangkal biasanya penjual batu membanderol Rp800 ribu hingga Rp4juta. Sementara panca warna kalhi biasanya dibanderol Rp800 ribu hingga Rp2,5 juta rupiah.
Perbedaan harga ketiga panca warna ini dipatok penjual karena perbedaan kualitas kekerasan dan motif warna. Untuk harga panca warna edong bisa mahal karena motif warna lebih unik dan kekerasan batu hampir menyerupai hijau ohen.
Sedangkan untuk harga panca warna cisangkal dan panca warna kalhi masih terbilang murah karena bahan bongkahan ini terbilang paling mudah didapat penambang batu.
Pengelola Galeri Bams Gamestone, Cevi Baehaki, mengaku bahwa untuk jenis batu panca warna tidak mungkin bisa dipalsukan, seperti jenis batu hijau ohen dan hijau topas. Jenis panca warna memiliki satu motif perbedaan setiap tubuhnya karena motif ini satu-satunya, tak bisa disamakan oleh lainnya.
"Jika pecinta batu akik pemula disarankan untuk mengoleksi batu panca warna. Hal itu bisa menghindari oknum penjual yang menjual hijau ohen dan topas palsu," tambahnya. (one)
Taufiq Hidayah/tvOne Garut
Baca juga:
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.
