- Chandra G. Asmara
VIVA.co.id – PT Protect Mitra Perkasa pada hari ini, Senin 18 Juli 2016 resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode OASA ini menjadi emiten ke sembilan yang bergabung di bursa saham nasional pada pertengahan tahun ini.
Dalam debut perdananya, harga saham perusahaan ini berhasil melejit sebesar 130 poin, atau naik 68 persen dari harga saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp190 per saham, menjadi Rp320 per saham.
"Penawaran umum ini merupakan komitmen manajemen mengembangkan usaha untuk lebih tumbuh dan berkesinambungan dan lebih transparan," ujar Direktur Utama PT Protech Mitra Perkasa Anton Santoso di gedung BEI Jakarta.
Saham perusahaan pada pagi ini tercatat bergerak sampai di level tertinggi sebesar Rp320, dan terendah di level Rp220. Sementara total volume saham yang diperdagangkan mencapai 13.000 lot, dengan nilai mencapai Rp410 juta. Sedangkan dari total frekuensinya, sebanyak 65 kali.
Anton mengatakan, perseroan memperkirakan mampu meraup dana segar dari penawaran umum perdana mencapai Rp30,4 miliar. Rencananya, dana tersebut akan dipergunakan untuk suntikan modal anak usaha perusahaan yaitu Telesys Indonesia sebesar 17 persen atau berkisar di angka Rp5 miliar.
Sementara sisanya, akan diperuntukkan untuk mendanai kebutuhan modal kerja, khususnya bagi kegiatan operasional seperti pembelian peralatan project, pembayaran gaji, dan lain-lainnya.
Sepanjang 2015, perseroan memiliki tingkat Debt to Equity Ratio (DER) rendah sebesar 8,67 persen, tingkat ROA sebesar 21,04 persen, dan ROE sebesar 22,87 persen. Pendapatan atas jasa pembangunan maupun pemeliharaan per 31 Desember 2015, mencapai Rp25,22 miliar, laba usaha senilai Rp3,09 miliar, dan laba tahun berjalan mencapai Rp3,03 miliar.