- VIVA.co.id/Romys Binekasri
VIVA.co.id – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) secara aktif akan menerbitkan sejumlah instrumen dalam mengantisipasi banjirnya dana yang masuk ke Indonesia. Khususnya dana repatriasi program pengampunan pajak, atau tax amnesty yang sedang didorong pemerintah hingga tahun depan.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, meskipun pihaknya belum resmi menjadi bank presepi yang bisa menampung dana repatriasi, sejumlah instrumen yang akan diterbitkan oleh BTN salah satunya berupa Efek Beragun Aset (EBA) dengan target emisi mencapai Rp10 triliun.
"Penerbitan EBA tersebut adalah salah satu usaha kami untuk dapat ikut serta menyerap dana repatriasi yang akan masuk," kata dia di kantornya, Senin 25 Juli 2016.
Selain EBA, kata Maryono, BTN juga menyiapkan instrumen investasi lain mulai simpanan biasa seperti tabungan, deposito, dan giro.
"Kemudian juga instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, seperti obligasi, NCD (negotiable certificate of deposit) dan MTN (medium term notes)," tuturnya.
Untuk penyaluran dana tax amnesty tersebut, tutur Maryono, sudah disiapkan BTN secara matang. Ini dimaksudkan, agar dana yang masuk ke BTN bisa segera disalurkan seperti melakukan relaksasi kredit kepada pengembang yang akan membeli tanah untuk dibangun proyek rumah bersubsidi.
Menurut Maryono, kelonggaran dari BTN tersebut bakal menjadi modal yang baik bagi pengembang dalam program pembangunan perumahan. "Hal ini, karena tanah adalah komponen biaya yang besar dalam proyek pembangunan rumah," ujarnya. (asp)