Produk Vitamin Baru Bakal Banjiri Pasar Indonesia

Kalbe Farma
Sumber :
  • Kalbe Farma

VIVA.co.id –Perusahaan Australian Blackmores dan Indonesia Kalbe akan menjalin kerja sama yang memungkinkan produk vitamin baru dikeluarkan di pasar lokal. Blackmores pada awalnya akan menyuplai delapan produk di Indonesia melalui upaya kerja sama.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

“Pengalaman Blackmores menunjukkan pentingnya perusahaan Australia untuk memilih mitra lokal yang tepat dalam melakukan bisnis di Indonesia,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 2 September 2016.

Menurut dia, dua perusahaan berbagi banyak nilai, terdapat perbedaan kecil di antara mereka yang telah menghasilkan kreativitas yang dibutuhkan untuk sebuah kemitraan.

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

Kemitraan Blackmores - Kalbe ditempa selama Pekan Bisnis Indonesia Australia pada November 2015. Sebanyak 360 pebisnis Australia mengunjungi Indonesia untuk memiliki mitra kolaboratif dan menjajaki peluang investasi.

Pimpinan Eksekutif Blackmores Christine Holgate mengungkapkan terima kasihnya kepada Pemerintah Indonesia dan Kedubes Australia atas dukungannya terhadap kemitraan. “Kami akan meluncurkan delapan produk dan memiliki 25 produk pada akhir tahun ini,” kata Holgate.

Diisukan Jadi Koperasi, Ketua BUMN Muda: Transformasi di BUMN Tak Bisa Dianggap Remeh

Dia mengatakan Blackmores telah memilih untuk bermitra dengan Kalbe yang merupakan pemasok utama produk farmasi dan memiliki sebuah lembaga untuk melatih orang di bidang produk perawatan kesehatan alami.

Holgate mengatakan Blackmores akan mampu memanfaatkan proses pelatihan dan representasi kuat Kalbe di pusat-pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia dengan pusat kesehatan yang memberikan saran mengenai produk kesehatan alami.

Warga Malaysia menerima suntikan vaksin AstraZeneca di Kuala Lumpur.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca Berikan Efek Samping Cedera Serius Hingga Kematian

Para pengacara berpendapat bahwa vaksin AstraZeneca-Oxford cacat dan kemanjurannya sangat dilebih-lebihkan, sebuah klaim yang dibantah keras oleh AstraZeneca.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024