Komisi VII dan Pemerintah Sepakat Asumsi Makro Sektor Energi

Platform Bekapai, Blok Mahakam.
Sumber :

VIVA.co.id – Komisi VII DPR dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyepakati tiga asumsi makro di sektor energi yang akan dimasukkan dalam pembahasan lanjutan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 

Lifting Migas RI 2021 Anjlok, Menteri ESDM Bongkar Penyebabnya

Kesepakatan itu dicapai, dalam rapat kerja antara keduanya dan mempertimbangkan usulan dari sepuluh fraksi yang ada disampaikan dalam rapat kerja DPR hari ini.

"Lifting ada yang sampaikan beda-beda karena ada peluang meningkatkan, makanya pandangan teman-teman fraksi tadi, untuk harga memang uncontrolable tentu lebih moderat," kata Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu, di ruang rapat Komisi VII DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa, 6 September 2016.

Menkeu Tak Mau Alasan Produksi Migas Defisit Saat Transisi Energi

Tiga asumsi makro sektor energi yang diajukan pemerintah, yang disampaikan oleh Pelaksana tugas Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan, yaitu asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di kisaran US$35-45 per barel, lifting minyak bumi 780 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.150.000 barel setara minyak per hari.

Asumsi makro sektor energi yang disampaikan oleh pemerintah itupun langsung disepakati oleh tiga fraksi, yakni PPP, PKB dan Golkar. Namun, tujuh fraksi lainnya yang memiliki perbedaan pandangan dengan pemerintah, akhirnya pun menyampaikan pandangan mereka masing-masing.

Kuartal III-2021, Subsektor Migas Setor Rp81,90 T ke Kas Negara

Fraksi Demokrat berasumsi jika harga ICP dapat menyentuh US$45 per barel, lifting minyak 815 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,15 jutabarel setara minyak per hari. Sementara fraksi Gerindra berasumsi, harga ICP bisa menyentuh USD55 per barel, lifting minyak bumi 815 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1,15 juta barel setara minyak per hari.

Fraksi PKS berpendapat, ICP US$45, Lifting minyak 820 ribu barel per hari, dan produksi gas mencapai 1,18 juta barel setara minyak per hari. Kemudian fraksi Nasdem, untuk harga ICP US$50 per barel, produksi minyak 815 ribu barel per hari, dan gas sebesar 1,150 juta barel setara minyak per hari.

Sementara itu, Fraksi Hanura mengatakan harga ICP US$50 per barel, lifting minyak 815 ribu barel per hari, dan gas 1,2 juta barel setara minyak per hari. Sedangkan, Fraksi PDIP berasumsi jika harga ICP dapat menyentuh US$46 per barel, lifting minyak 815 ribu barel per hari, dan gas sebesar 1,15 juta barel setara minyak per hari.

Dan yang Terakhir, fraksi PAN berpendapat bahwa harga ICP bisa menyentuh level US$50 per barel, lifting miyak 800 ribu barel per hari, dan gas bumi sebesar 1,15 juta barel setara minyak per hari.

Setelah melalui skorsing untuk melakukan lobi serta mendengar pandangan dari ketujuh fraksi yang berbeda pendapat dengan asumsi pemerintah tersebut. Gus Irawan pun mengatakan, dapat disepakati harga ICP senilai US$45 per barel, lifting minyak bumi 815 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1,15 juta barel setara minyak per hari.

"Lifting minyak bumi ada tawaran di angka lebih tinggi, dan banyak fraksi kasih usulan 815 ribu barel per-hari, jadi sepakat di angka ini. Lifting gas bumi hampir semua sepakat ajukan pemerintah di 1,150 juta setara minyak per-hari," kata Gus.

"Akhirnya disepakati asumsi makro dari Komisi VII," lanjut Gus sambil mengetuk palu sidang.

Laporan: Mohammad Yudha Prasetya

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya