Mengapa Perlu Menabung di Bank, Bukan di Bawah Bantal

Ilustrasi menabung
Sumber :
  • Halomoney

VIVA.co.id –  Belum lama ini pemerintah mengajak masyarakat menabung di bank. Menabung di bank dinilai akan membuat ekonomi Indonesia secara keseluruhan berputar lebih kencang dari saat ini.

Datangi Bank Sampah di Jakbar, Erick Thohir Nabung Kardus Bekas

Selama ini masyarakat memang memiliki banyak pilihan untuk menabung. Emas merupakan aset paling popular bagi masyarakat. Selain emas, membeli tanah juga menjadi favorit bagi masyarakat untuk menyimpan dananya dalam jangka panjang. Akibatnya dana masyarakat tidak masuk ke sistem perbankan.  

Agar masyarakat mau menabung ke bank, tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan bank. Jika ada keuntungan yang lebih baik dan kemudahan proses yang didapatkan pemilik dana, tentu masyarakat tidak segan-segan menaruh dananya di bank sebagai tabungan.

4 Resolusi Tahun Baru untuk Kehidupan yang Stabil Secara Finansial

“Untuk keperluan kredit, masyarakat sebaiknya menabung uangnya di bank,” kata Jay Broekman, Managing Director Halomoney.co.id. Berikut ini data yang menarik yang diungkapkan pemerintah mengapa masyarakat perlu menabung di bank, dikutip Halomoney.co.id dari berbagai sumber.  
 
Perilaku konsumtif

Di berbagai media, pemerintah beralasan, perilaku konsumtif masyarakat memengaruhi minimnya dana masyarakat yang disimpan di bank.

Ajari Anak Melek Keuangan Lewat Kebiasaan Menabung

Perilaku konsumtif tak lain ialah membelanjakan penghasilan masyarakat untuk kebutuhan konsumtif sehari-hari maupun kebutuhan konsumtif lainnya seperti mengambil cicilan kendaraan bermotor hingga berwisata di dalam dan luar negeri. Akibat faktor perilaku konsumtif inilah, penghasilan keluarga hanya tersisa sedikit untuk disimpan di bank. Perilaku komsumtif ini juga semakin menjauhkan  
 
Rasio tabungan ke PDB

Alasan lain, rasio tabungan masyarakat Indonesia terhadap perputaran ekonomi atau produk domestik bruto terbilang rendah dibanding Negara tetangga. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio tabungan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih relatif rendah, sebesar 34,8 persen pada 2015.

Rasio ini lebih rendah dari  Singapura yang mencapai 49 persen, bahkan lebih rendah dari Filipina yang sebesar 46 persen. Ini menandakan, simpanan masyarakat di bank hanya sepertiga dari total ekonomi, sedangkan dua pertiga lainnya tidak masuk di sistem bank.  

Rasio tabungan di rumah tangga

Dari sisi rasio tabungan setiap rumah tangga, datanya juga menarik. Rata rasio tabungan rumah tangga terhadap total pendapatan di Indonesia hanya sebesar 8,5 persen.

Jika dihitung dari pendapatan per kapita selama 2016 sebesar Rp47 juta per tahun atau mendekati Rp4 juta per bulan, berarti tabungan keluarga hanya sebesar kurang dari Rp400 ribu per bulan untuk tabungan.  Rasio tabungan rumah tangga penghasilan paling rendah hanya 5,2 persen dan rumah tangga penghasilan tertinggi mencapai 12,6 persen.

Lantas mengapa kita perlu menabung ke bank?
 
Meningkatkan kredit score

Menabung di bank sebetulnya bisa meningkatkan skor saat mengajukan pinjaman atau mau memiliki kartu kredit demi memudahkan transaksi. Jika dana tercatat di bank, bank akan mengetahui total penghasilan. Berbeda jika tidak menaruh semua penghasilan di bank, bank akan meragukan Anda jika sedang mengajukan kredit ke bank.   

Memiliki tanah bukan jaminan kredit mudah

Memiliki tanah bukan jaminan akan mendapatkan kredit dengan mudah dan berbunga rendah. Bank akan menilai posisi tanah tersebut, apakah cukup strategis atau tidak. Memiliki prospek yang besar untuk berkembang atau tidak. Jika tidak memenuhi syarat di mata bank, Anda akan tetap dikenakan bunga cukup besar meski mengajukan sertifikat tanah sebagai jaminan.  

Mudah dicairkan

Keuntungan memiliki tabungan di bank adalah mudah mencairkan dana. Apakah tabungan dalam bentuk tabungan berjangka, deposito maupun reksadana, Anda dapat dengan mudah menarik dana dari brankas bank.

Berbeda jika menabung dalam bentuk tanah: proses menjual tanah tersebut cukup pelik sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Padahal mungkin  sedang membutuhkan dana untuk kebutuhan mendadak.

Jadi itulah mengapa perlu menabung ke bank.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya