Ajari Anak Melek Keuangan Lewat Kebiasaan Menabung

Ilustrasi anak menabung.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesa. Dengan adanya target inklusi keuangan menjadi 90 persen pada tahun 2024, perlu adanya sinergi dari berbagai pihak.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Hal itu diungkapkan oleh Edwin Nurhadi, Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam sambutannya saat menghadiri kelulusan PermataBankir Cilik 2021. Menurut Edwin, penting untuk menanamkan kebiasaan menabung sedari kecil kepada anak-anak kita.  

Sri Wahyuningsih, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) RI juga mengatakan bahwa usia dini adalah waktu yang paling tepat untuk menumbuhkan nilai-nilai akhlak, moral dan kedisiplinan dalam diri manusia.

Rupiah Melemah ke Level Rp 16.192 Per Dolar AS, Investor Cermati Dinamika Konflik Timur Tengah

"Karena itu, menanamkan kebiasaan menabung dalam diri anak-anak adalah hal yang sangat penting, agar kelak saat dewasa mereka bisa bijak dalam mengatur keuangan pribadi mereka," kata Sri dalam kesempatan yang sama, dikutip dari siaran pers, Jumat, 24 Desember 2021.

Ilustrasi anak menabung.

Photo :
  • Freepik/jcomp
Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Telah diselenggarakan sejak 2014, program PermataBankir Cilik tahun ini turut didukung oleh OJK, Kemdikbudristek dan Bank Indonesia. 

Dalam acara itu, 150 Duta Menabung yang telah berpartisipasi dalam program PermataBankir Cilik 2021 selama tiga bulan resmi lulus. Program ini diinisiasi untuk menyebarluaskan semangat menabung sejak dini dan edukasi mengenai literasi keuangan, khususnya kepada siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) seluruh Indonesia. 

Program tersebut juga telah menjangkau sebanyak 15 Sekolah Dasar yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung, Yogyakarta dan Malang.

Di tahun ini program hadir dengan sebuah inovasi baru yang belum ada dalam pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, yaitu pelatihan khusus bagi para guru pendamping untuk meningkatkan kualitas terhadap kurikulum sebelumnya. 

Ilustrasi anak menabung.

Photo :
  • Freepik

Pelatihan tersebut diharapkan akan menghadirkan tenaga pendidik yang memiliki kemampuan mengajarkan literasi keuangan kepada anak tingkat SD secara efektif dan menyenangkan, sehingga ada lebih banyak lagi siswa/i SD dan SLB yang merasakan manfaat program di masa mendatang.

"Kami harap program ini dapat turut membantu terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045, dimana di dalamnya dibutuhkan generasi Indonesia yang unggul, baik dari aspek pendidikan, kecerdasan finansial dan teknologi,” ucap Sri.

Sementara itu, Richele Maramis, Head of Corporate Affairs PermataBank mengungkapkan bahwa diselenggarakannya program tersebut tahun ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan sejak dini, melahirkan para Duta Menabung cilik, mengembangkan pribadi yang kreatif, berani, dan berjiwa pemimpin, serta mempersiapkan guru sebagai agen perubahan dalam peningkatan literasi keuangan di sekolah. 

"Kami percaya bahwa setiap anak tanpa terkecuali memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses yang luas terhadap literasi keuangan. Harapannya, program ini tidak hanya mencetak siswa-siswi berprestasi menjadi Duta Menabung, tetapi sekaligus membuka jalan untuk menyiapkan agen perubahan di sekolah-sekolah," ucap Richele.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya