Kuartal III 2017, Laba Bersih Bank Mandiri Naik 25,4 Persen

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo (kedua dari kanan).
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan laba Rp15,1 triliun pada kuartal III 2017,atau naik sebesar 25,4 persen secara year on year (yoy). Adapun laba sebelum pajak dan pencadangan mencapai Rp32,1 triliun. 

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, di tengah tren penurunan suku bunga perbankan sebagai respons atas kebijakan regulator dan persaingan yang semakin ketat di industri, fokus bisnis perseroan dipertajam dan meningkatkan pelayanan. 

"Serta mendorong inisiatif inovasi produk keuangan sesuai kebutuhan nasabah sebagai solusi strategis dalam menjaga kepercayaan nasabah kepada perseroan,” kata Kartika di kantornya, Selasa 24 Oktober 2017

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Kendati demikian, Tiko akrabnya disapa, tak mau mengumbar target laba hingga akhir tahun. Ia hanya berharap perusahaan dapat menjaga target sesuai dengan pencapaian di tahun sebelumnya.

"Target laba kita enggak pernah kasih secara umum. Tapi, untuk tahun ini memang kinerja kita diharapkan kurang lebih sama dengan 2016. Lalu, untuk 2018 diharapkan bisa tumbuh lebih baik karena ini tahun kedua dari perbaikan aset," kata dia.

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Lebih lanjut, menurut Tiko, kualitas aset yang membaik juga terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah  atau Non Performing Loan (Gross) dari 3,81 persen pada September 2016 menjadi 3,75 persen pada September 2017. Begitu pula dengan biaya pencadangan yang secara tahunan turun 23,2 persen pada triwulan III 2017. 

Pendapatan Naik

Sejalan dengan membaiknya kualitas aset yang dimiliki Bank Mandiri, pendapatan operasional secara tahunan tumbuh 4,1 persen mencapai Rp57,5 triliun. Pendapatan perseroan dari bisnis jasa perbankan atau fee based income tumbuh signifikan sebesar 18,4 persen menjadi Rp16,8 triliun pada akhir bulan lalu.

Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan kenaikan di seluruh kelompok pembiayaan. Kredit modal kerja tumbuh 3,9 persen menjadi Rp321,4 triliun, kredit investasi tumbuh 10,1 persen menjadi Rp189,3 triliun serta kredit konsumer tumbuh 20,6 persen menjadi Rp95,2 triliun. 

“Sebagai agen pembangunan, kami juga terus menjaga konsistensi dalam mendukung program-program pemerintah baik untuk penguatan ekonomi, maupun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Tiko. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya