Google Ingin Bertahan di China

VIVAnews - Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Google, Eric Schmidt mengatakan raksasa mesin pencari itu akan bertahan di China. Namun Schmidt juga menyatakan Google akan memodifikasi pengaturan sensor mesin pencari mereka.

Strategi Pemerintah Macao Targetkan Kunjungan Turis Asal Indonesia

"Kami menyukai masyarakat China, kami menyukai peluang di sana tapi kami berharap dapat melakukan bisnis dengan cara yang berbeda dari apa yang ada sekarang," ujar Schmidt seperti dikutip laman harian Telegraph.

Sebelumnya, Google mengancam akan menghentikan operasi di China terkait aturan penyensoran yang diterapkan pemerintah China. Google juga mengaku terganggu dengan serangan peretas (hacker) di negeri Panda tersebut.

Schmidt menegaskan perusahaannya akan tetap mengikuti aturan China namun akan membuat sejumlah perubahan mengenai penyensoran mesin pencari mereka. Google kini sedang bernegosiasi dengan pemerintah China terkait hal ini.

Sementara itu, pemerintah China belum memberikan komentar mengenai perundingan itu. Tapi mereka menyatakan bahwa firma internet asing yang beroperasi di China harus tunduk kepada hukum di China.

Perlawanan Google menentang penyensoran mendapat dukungan dari pemerintah Amerika Serikat (AS). AS meminta China menjelaskan dan menyelidiki tuduhan mengenai serangan peretas China ke Google dan upaya pembongkaran sejumlah akun surat elektronik aktivis hak asasi manusia.

20 Ribu Lebih Tiket Whoosh Ludes Terjual pada Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus
VIVA Militer: Letjen TNI Saleh Mustafa buka Taekwondo Pangkostrad Cup 2024

Letjen TNI Saleh Mustafa Buka Kejuaraan Taekwondo Pangkostrad Cup 2024

2000 lebih atlet terlibat dalam kejuaraan Taekwondo Pangkostrad 2024 ini

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024