VIVAnews - Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) mengguncang Taiwan bagian selatan, Kamis pagi 4 Maret 2010.
Pemerintah setempat masih mendata apakah ada korban jiwa akibat gempa itu, namun hingga berita ini diturunkan sudah ada seorang korban luka.
Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi sekitar pukul 8.20 pagi waktu setempat di wilayah pegunungan berjarak sekitar 25 mil barat laut kota Taitung di perairan tenggara Taiwan, dan 40 mil timur kota Tainan dan Kaohsiung di perairan barat daya, dengan kedalaman 35 kilometer di bawah permukaan tanah.
Seperti diberitakan laman Taiwan News, sejumlah gempa susulan terjadi setelah gempa utama. Kekuatan terbesar gempa susulan mencapai 4,8 SR. Getaran gempa dirasakan seluruh penduduk Taiwan, termasuk di Ibukota Taipei dan Kaohsiung di mana bangunan-bangunan tinggi bergoyang sekitar satu menit.
Kementerian Dalam Negeri dan Badan Penanggulangan Bencana mengatakan, aliran listrik terputus di dekat episentrum gempa yang berlokasi di Jiashan Township, Kaohsiung, tersebut. Namun belum ada informasi lain terkait kerusakan bangunan atau korban.
Warga di selatan Taiwan dilaporkan terperangkap di dalam lift. Sembilan warga di Kaohsiung mengalami luka akibat gempa susulan dan kereta super cepat Taiwan terpaksa berhenti beroperasi untuk sementara.
Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan. Taiwan dikenal sebagai wilayah yang jarang dilanda gempa bumi. Pulau itu terletak di persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan Filipina.
Miris! Angka Stunting Cuma Turun 0,1 Persen, Padahal Sudah Keluar Puluhan Triliun
Komisi IX DPR RI mengkritisi turunnya angka prevalensi stunting hanya 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.
