VIVAnews - Diktator Jerman, Adolf Hitler telah lama meninggal. Namun, ajarannya yang rasis masih menghantui.
Di Rusia, buku semi autobiografi Hitler, 'Mein Kampf' atau 'Perjuanganku' dilarang edar. Sebab, buku terbitan 1925 itu berisi supremasi ras tertentu yang mendorong ekstrimisme dan perilaku kekerasan.
Tak hanya berisi nilai-nilai anti-Yahudi dan anti-Rusia, 'Mein Kampf' diyakini jadi pegangan wajib bagi kelompok kanan garis keras Rusia.
Seperti dimuat laman Telegraph, Jumat 26 Maret 2010, Rusia meyakini ajaran dalam buku Hitler berada di balik aksi penyerangan kelompok ekstrimis ke para pekerja migran dari Asia dan Kaukasus -- daerah di Eropa Timur dan Asia Barat di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.
Para pelajar dari Afrika dan Asia yang sedang menuntut ilmu di Rusia, yang wajahnya tak mirip ras Slavia, juga jadi target kekerasan.
Menurut Sova, LSM Rusia yang menginvestigasi aksi kekerasan rasial, setidaknya 60 tewas dan 306 lainnya terluka dalam serangan rasial tahun lalu.
Pelarangan 'Mein Kampf' dianggap satu langkah untuk mengurangi aksi kekerasan.
Pelarangan dilakukan setelah kantor jaksa regional di Rusia sedang mencari cara memerangi aksi terorisme. Saat itu, mereka menemukan 'Mein Kampf' didistribusikan ke wilayah Ulfa.
Dua fakta itu lantas dihubungkan. Hasilnya, ajaran 'Mein Kampf' diduga memicu rasisme yang berujung kekerasan.
'Mein Kampft' ditulis Hitler di dalam penjara di Bavaria setelah gagal melakukan pemberontakan tahun 1926. Penulisan buku itu dibantu ajudannya, Rudolf Hess.
Buku ini ditulis dengan penuh kebencian ini menggambarkan pandangannya atas Jerman di masa depan. Ia juga menggambarkan rencana masa depannya untuk bangsa Yahudi.
Saat ia naik ke puncak kekuasaan, pada 1933, ia mewujudkan beberapa isi buku itu yang berujung pada holocaust -- pemusnahan masal bangsa Yahudi.
Buku ini tersedia bebas di kantor-kantor sipil selama masa pemerintahan Nazi di Jerman dan bahkan menjadi 'kitab suci' bagi para pengikut Nazi.
"Mein Kampf" sudah dilarang di Jerman sejak Perang Dunia Kedua. Di negara asal Hitler, adalah ilegal untuk mendistribusikan 'Mein Kampf' kecuali dalam keadaan khusus, seperti untuk penelitian akademis.
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Pasukan gabungan TNI-Polri Satgas Nanggala Kopassus merebut kembali Distrik Homeyo di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang sempat diduduki oleh kelompok OPM selama tiga hari
Bungkam Irma Nasdem, Refly: Harusnya Semua Anggota DPR Itu Oposisi Terhadap Pemerintah!
Politik
8 Mei 2024
Refly Harun dan Anggota DPR Fraksi Nasdem Irma Suryani terlibat friksi perdebatan soal demokrasi dan oposisi. Refly soroti Irma yang sepertinya menyindir Rocky Gerung.
Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta, Jawa Barat, Rahmady Effendi Hutahaean buka suara soal tudingan punya harta fantastis hingga dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengeksekusi dua anggota polisi yang terlibat dalam kasus atau tragedi Kanjuruhan.
Jusuf Kalla Sentil Prabowo soal Tambah Kementerian: Itu Bukan Kabinet Kerja tapi Kabinet Politis
Politik
8 Mei 2024
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, menyentil Presiden RI terpilih yakni Prabowo Subianto, yang dikabarkan ingin menambah jumlah kementerian, dari 34 menjadi 40.
Selengkapnya
Partner
Temukan detail lengkap tentang pencairan bansos Mei 2024 dari Kemensos, termasuk cara cek status penerima manfaat. Informasi penting untuk Program Keluarga Harapan.
Klaim Saldo DANA Gratis Anda Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, Langsung Cair ke Rekening
Bandung
15 menit lalu
Hari ini Rabu 8 Mei 2024 aplikasi DANA memberikan hadiah saldo DANA gratis sebesar Rp600 Ribu. Bagi anda yang menginginkan saldo tersebut, ada sejumlah cara yang menjanji
Buronan pencabulan anak dibawah umur berhasil ditangkap Satreskrim Polres Serang. Pelaku ditangkap pada Rabu dini hari, 08 Mei 2024, sekitar pukul 01.00 wib.
Seorang tukang parkir di Jombang, Jawa Timur, bernama Salamun (65), sangat inspiratif perjuangannya untuk menunaikan ibadah haji penuh ketekunan dan kesabaran.
Selengkapnya
Isu Terkini