Dubes AS: Memo Kami Sangat Membosankan

Dubes AS, Scot Marciel
Sumber :
  • allvoices.com

VIVAnews - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta mengaku tidak begitu risau atas sepak terjang WikiLeaks dalam membocorkan rahasia diplomatik pemerintah AS. Ribuan informasi yang pernah dikirim Kedubes AS di Jakarta, bila dibocorkan WikiLeaks, dipastikan tidak istimewa bahkan "sangat membosankan" (deadly boring) untuk diketahui umum.

Demikian menurut Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel. Dalam jumpa pers terbatas dengan sejumlah media di Jakarta, Jumat 10 Desember 2010, Marciel mengaku hingga kini tidak tahu-menahu apakah WikiLeaks sudah memuat bocoran informasi dari Kedubes AS di Jakarta.

Ditanya Soal Masa Iddah, Begini Jawaban Ria Ricis

WikiLeaks mengklaim memiliki memo Kedubes AS di Jakarta dari November 1990 hingga Februari 2010. Namun memo itu belum dipublikasi, baru hanya katalognya, yang didokumentasikan harian The Guardian.

"Mengenai apa yang telah diungkapkan WikiLeaks terkait dengan informasi dari Kedubes AS di Jakarta, saya benar-benar tidak tahu. Sama seperti yang lain, saya hanya tahu bahwa WikiLeaks baru memuat katalog sekitar 3.000 memo diplomatik dari Jakarta," kata Marciel, saat ditanya VIVAnews apakah sudah memantau bocoran dari WikiLeaks yang terkait dengan kiriman memo diplomatik dari Kedubes AS di Jakarta. 

Bahkan, dia mengklaim bahwa informasi-informasi yang dikeluarkan Kedubes AS di Jakarta ke Departemen Luar Negeri di Washington DC rata-rata sangat membosankan.

"Setahu saya, bila melihat sekitar dua ribu laporan yang telah kami keluarkan, informasi-informasi itu sebagian besar pasti akan sangat membosankan. Contohnya, memo ke Washington DC [Deplu AS] mengenai permohonan pengadaan mobil baru. Jadi, kebanyakan informasi lebih menyangkut urusan administratif dan izin dari Departemen Luar Negeri untuk melakukan pertemuan," Marciel melanjutkan.

Dia mengatakan bahwa laporan-laporan lain dari Kedubes AS menyangkut kemitraan global dan kerjasama di sektor pendidikan yang telah dipublikasikan untuk umum.

Ditanya VIVAnews, Marciel mengakui ada beberapa laporan Kedubes yang membicarakan isu atau tokoh politik. Namun, laporan itu tidak ada bedanya dengan yang telah diungkapkan media massa.

"Di Indonesia, media-media seperti koran, blog, atau majalah menampilkan banyak informasi dan komentar mengenai tokoh-tokoh politik. Laporan kami tidak akan beda dengan laporan-laporan itu. Laporan kami lebih menyoroti pencapaian yang telah dilakukan Indonesia," kata Marciel

Rahasia Marc Marquez Bisa Podium Dua Meski Start Ke-13 di MotoGP Prancis 2024

Kami sangat terkesan dan mendukung kesuksesan Indonesia sebagai negara demokratis. Ya, mungkin ada beberapa hal yang kami nilai tidak boleh diungkapkan ke publik, bukan karena menimbulkan efek negatif bagi kami, namun karena ini menyangkut masalah kepercayaan," lanjut Marciel.

Ilustrasi: Pebalap sepeda Downhill beraksi

BOB Downhill 2024 Menggali Potensi Sport Tourism di Jawa Tengah

Badan Pelaksana Otorita Borobudur berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia kembali menggelar acara BOB Downhill 2024. 

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024