- AP Photo/Evan Vucci
VIVAnews - Akses ke Benghazi, kota terbesar kedua di Libya semakin sulit. Hal ini terjadi setelah para demonstran menghancurkan landas pacu bandara di kota itu.
Seperti dilansir BBC News, 22 Februari 2011, di tengah gejolak politik di negara itu, akses ke Libya semakin terbatas setelah bandara Benghazi dirusak massa.
Kerusakan terjadi masih dikarenakan aksi demonstrasi rakyat Libya. Akibatnya, pesawat tak dapat menurunkan penumpang di kota itu. Akibat kerusakan ini, Mesir mengalami kendala dalam mengevakuasi warganya dari Libya.
Dewan militer yang berkuasa di Mesir mengatakan, pihaknya telah mengirim bala bantuan ke perbatasan di bagian Salum. Bantuan itu menyusul penarikan penjaga perbatasan Libya.
Saat ini, sekitar 10.000 warga Mesir berupaya melarikan diri dan dievakuasi. Ribuan orang lainnya sudah kembali dari Libya sejak protes dimulai hampir seminggu lalu.
Tentara Mesir telah mendirikan dua rumah sakit lapangan di perbatasan untuk mengatasi mereka yang sakit dan terluka. Mesir akan mengirim sedikitnya empat pesawat untuk mengevakuasi warga negaranya.
Tetapi Menteri Luar Negeri Ahmed Aboul Gheit mengatakan bandara di Benghazi telah dihancurkan. Mesir juga mengalami hambatan dalam mendapatkan izin pendaratan.(np)