Gaji 19 WNI di Libya Ditahan Majikan

Perayaan Tertangkapnya Putra Moammar Gadhafi
Sumber :

VIVAnews - Situasi Libya kian tidak menentu. Pasukan oposisi menyerbu masuk ke Tripoli, ibukota Libya yang sebelumnya dikuasai pasukan pembela Moammar Khadafi. Celakanya 19 warga negara Indonesia tertinggal di sana, padahal pemerintah sudah sudah mengevakuasi ratusan warga Indonesia. 

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir

Setelah ditelusuri ternyata 19 WNI itu adalah pendatang ilegal korban perdangan manusia. Kebanyakan mereka memilih tinggal di tengah konflik karena gaji mereka ditahan oleh para majikan.

Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said, menegaskan bahwa kedutaan telah melakukan komunikasi intens dengan para TKI yang tertinggal. Said mengaku para TKI tersebut adalah sisa-sisa yang dari ratusan WNI yang telah dievakuasi keluar dari Libya.

"Mereka ini sisa-sisa, yang tercecer yang belum diketahui keberadaannya sebelumnya," kata Said kepada VIVAnews, Selasa, 23 Agustus 2011.

Said mengaku mendapatkan nama-nama mereka dari para TKW lainnya yang telah dievakuasi. Ke 19 orang ini telah mendapatkan penawaran keluar Libya, namun mereka memilih untuk tinggal karena belum digaji dan diiming-imingi bonus besar setelah idul fitri.

"Kebanyakan majikan menahan gaji mereka, agar mereka mau tinggal untuk mengurus anak, orang tua, atau memasak. Saya sudah katakan kepada mereka 'uang bisa dicari, nyawa itu cuma satu' tapi mereka tetap memilih untuk tinggal," kata Said.

"Sebagian yang lain bekerja kepada majikan yang royal, mereka tidak ingin kehilangan kesempatan jika pulang ke Indonesia," lanjutnya lagi.

Said menjelaskan bahwa ke 19 orang TKI tersebut dikirimkan ke Libya secara ilegal. Mereka kebanyakan terdaftar untuk bekerja di Mesir, Dubai atau Yordania, namun oleh penyalur kemudian dikirimkan ke Tripoli. "Saya katakan ini sebagai human trafficking, karena mereka dipindahkan secara ilegal. Selain itu, Libya bukan merupakan salah satu tempat tujuan tenaga kerja Indonesia," kata Said.

Para TKW ini bekerja di berbagai pemukiman elit di Tripoli. Said mengaku terus melakukan komunikasi dengan para TKW, beberapa menceritakan takut karena di daerah dekat tempat tinggalnya terjadi baku tembak.

"Mereka cerita dengar pertempuran dan bunyi tembakan di sana-sini. Saya menghimbau untuk tidak keluar rumah dan jangan mengambil langkah sendiri. Saya himbau mereka untuk senantiasa waspada dan jangan keluar rumah, serta menjauhi tempat pergolakan," kata Said.

Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024