Sumber :
- REUTERS/China Central Television (CCTV)
VIVAnews -
Korban tewas pada gempa di barat daya China telah mencapai sedikitnya 72 orang. Upaya pencarian korban masih terus dilakukan di reruntuhan rumah yang ambruk diguncang gempa 6,6 skala richter tersebut.
Washington Post menuliskan, gempa terjadi di provinsi Sichuan pada Sabtu pagi. Lima tahun lalu, provinsi ini juga dihantam gempa sekitar 8 SR yang menewaskan 70.000 orang, 18.000 orang hilang. Pada gempa kali ini, selain 72 orang tewas, sebanyak 600 orang terluka.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Washington Post menuliskan, gempa terjadi di provinsi Sichuan pada Sabtu pagi. Lima tahun lalu, provinsi ini juga dihantam gempa sekitar 8 SR yang menewaskan 70.000 orang, 18.000 orang hilang. Pada gempa kali ini, selain 72 orang tewas, sebanyak 600 orang terluka.
Getaran gempa dapat dirasakan kuat oleh provinsi-provinsi tetangga, hingga ke ibukota provinsi Chengdu. Warga langsung berlarian keluar rumah. Petugas telah memprediksi sebelumnya, korban bisa mencapai hingga 100 orang.
Kantor berita
Xinhua
menuliskan bahwa rumah-rumah runtuh saat gempa terjadi, disusul beberapa kali gempa susulan yang bisa mencapai 5,1 SR. Sebelumnya USGS mencatat gempa yang titiknya berada di kota Lushan mencapai 7 SR, namun direvisi. Titik pusat gempa berkedalaman 13 kilomater.
Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang langsung memerintahkan dilakukannya upaya maksimal dalam menyelamatkan para korban demi meminimalisir jumlah tewas. Li saat ini dalam perjalanan menuju Ya'an.
Telah diturunkan sekitar 2.000 pasukan tentara ke lokasi untuk membantu ecakuasi. Kebanyakan korban berasal dari kota Lushan.
Halaman Selanjutnya
Getaran gempa dapat dirasakan kuat oleh provinsi-provinsi tetangga, hingga ke ibukota provinsi Chengdu. Warga langsung berlarian keluar rumah. Petugas telah memprediksi sebelumnya, korban bisa mencapai hingga 100 orang.
