- REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVAnews - Sebuah pantai yang tadinya indah dan jadi magnet bagi wisatawan di Thailand kini hancur akibat bocoran 50.000 liter minyak. Pemerintah masih terus berusaha membersihkan pantai pasir putih yang kini menghitam tersebut.
Diberitakan CNN, Kamis 1 Agustus 2013, pantai Ao Prao di kepulauan Koh Samet adalah yang terparah terkena minyak yang bocor dari pipa di wilayah sekitar 230 kilometer dari kota Bangkok itu.
Perairan sekitar pulau tersebut hitam, airnya kental dan mulai mengeluarkan bau tidak sedap. Minyak mentah itu juga sudah mulai mengendap di pasir.
Para wisatawan sudah diungsikan dari pulau tersebut. Kerugian belum dihitung. Tapi dari sisi pariwisata tidak terlalu besar karena saat ini bukanlah musim liburan. Belum ada laporan kerugian lingkungan hidup.
Sekitar 600 tentara, relawan dan pekerja dari PTT Global Chemical sudah diturunkan untuk membersihkan pantai dari minyak. Mereka berusaha sekuat tenaga memompa minyak ke tangki, bahkan menyerapnya dengan menggunakan kertas khusus.
PTT Global Chemical mengaku bertanggung jawab dalam kebocoran yang terjadi Sabtu pekan lalu itu. Menurut juru bicaranya, sudah 70 persen yang dibersihkan. Diperkirakan pada Jumat atau Sabtu nanti, akan 90 persen minyak berhasil dibuang.
Dia mengatakan bahwa kebocoran terjadi saat kapal tanker mencoba memindahkan minyak ke pipa bawah laut. Selang besar untuk mengalirkan minyak bocor, dan tumpah ke lautan. Selang pengalir minyak ini harus diganti setiap dua tahun, namun yang ini baru dipakai setahun. (umi)
Selang itu dikirimkan ke perusahaan Goodyear, perusahaan pembuatnya untuk diselidiki. PTT mengatakan bahwa ada 50.000 liter yang bocor. Namun menurut akademisi di dua universitas, melihat dampak yang ditimbulkan, minyak yang bocor bisa mencapai 100.000 liter atau 25.000 galon.
Kementerian Energi Thailand mengatakan hasil penyelidikan insiden ini akan keluar dalam waktu tujuh hari.
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia
Pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur kental nuansa adat. Menyerahkan sebotol tuak dan ayam jago
