Sambangi Korut, Menlu Marty Bahas Isu Nuklir

Marty Natalegawa
Sumber :
  • Kemlu
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa tiba di Pyongyang, Korea Utara, pada Senin kemarin untuk memulai kunjungan kerja. Misi yang dibawa Marty yaitu membicarakan secara mendalam mengenai upaya-upaya menciptakan kondisi yang kondusif di Semenanjung Korea. 
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia

Ini termasuk membicarakan isu denuklirisasi dan reunifikasi kedua Korea. Demikian rilis pers yang dikirim Kemlu kepada VIVAnews pada Rabu 23 Oktober 2013. 
Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Marty mengatakan, kedua isu itu dibahas secara mendalam dengan pemimpin tertinggi kedua di Korut, Kim Yong Nam dan Menlu Ui Chun. Setelah terjadi pembicaraan dengan kedua pejabat itu, Marty mengaku mendapat gambaran yang jelas soal kondisi terbaru di kawasan Semenanjung Korea. 
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

"Indonesia mendapatkan gambaran utuh dan pemikiran Korut mengenai prospek stabilitas di Semenanjung Korea," ujar Marty. 

Selain itu, Marty juga memiliki misi lainnya yakni menyampaikan surat dari Presiden SBY untuk pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un. Dalam surat itu, ujar Marty, Presiden SBY menyampaikan arti penting hubungan baik kedua negara yang telah terjalin selama ini. 

"Namun masih terdapat ruang yang sangat besar untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan. Potensi hubungan ini digarisbawahi oleh Bapak Presiden," imbuh dia. 

Presiden SBY, lanjut Marty, turut menekankan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan Semenanjung Korea. Pasalnya itu dijadikan prasyarat untuk melanjutkan pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat baik di Indonesia, Korut dan kawasan. 

Kedua negara pun, disebut Presiden SBY, perlu menjalin komunikasi yang lebih intensif. 

"Presiden SBY menegaskan perlu adanya terobosan dalam mengintensifkan komunikasi di antara kedua negara, termasuk dengan menggunakan cara-cara non tradisional," kata dia. 

Terkait pembangunan ekonomi, Marty mengusulkan adanya kunjungan misi bisnis Indonesia ke Korut untuk menjajaki peluang kerja sama di bidang itu. 

"Sebagai contoh nyata, perdagangan RI-Korut tumbuh lebih dari 45 persen dalam kurun waktu lima tahun," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya