China: Kami Bebaskan Praktik Beragama Tapi Ada Batasan

Tentara China berjaga di Urumqi, wilayah Otonomi Uighur Xinjiang.
Sumber :
  • REUTERS/Kyodo
VIVAnews -
KUH Jeddah Gelar Bimtek 644 Tenaga Pendukung PPIH Arab Saudi Layani Jemaah Haji
Pemerintah China angkat bicara soal pemberitaan larangan berpuasa dan beribadah terhadap etnis Uighur di Xinjiang. Menurut mereka, China menghargai kebebasan beragama dan beribadah, namun ada beberapa batasan.

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Dalam pernyataan pers Kedutaan Besar China untuk Indonesia di situs mereka, Rabu 9 Juli 2014, disebutkan bahwa berdasarkan konstitusi, rakyat Tiongkok memiliki kebebasan beragama. Dalam hal ini termasuk kebebasan beribadah bagi 20 juta umat Islam di negara tersebut.
Samsung Punya Power Bank 20.000mAh, Harganya Rp800 Ribuan


"Muslim dan kelompok etnis lainnya di China punya status politik, ekonomi dan sosial yang sama. Di Xinjiang, ada lebih dari 230.000 masjid dan hampir 300.000 pekerja agama, dan Muslim menikmati kebebasan beragama ini," tulis Kedubes China di Jakarta.


Seperti halnya saudara sesama Muslim di Indonesia, lanjut Kedubes, Muslim di China juga menganggap Ramadan adalah bulan suci dan menikmatinya dengan damai dan tenang. Praktik puasa dan aktivitas keagamaan lainnya dilindungi oleh hukum China.


Tapi di saat yang sama, hukum China menetapkan bahwa agama tidak boleh mencampuri pengadilan, pemerintah eksekutif, pendidikan dan fungsi negara lainnya. Kemudian kedubes menyampaikan alasan mengapa ada larangan berpuasa untuk siswa yang Muslim.


"Berpuasa adalah pilihan individu. Anak-anak adalah masa depan negara dan berada di tahap kritis pertumbuhan fisik dan pengetahuan. Untuk melindungi kesehatan anak-anak, kami tidak menyarankan mereka untuk berpuasa," tulis Kedubes China.


Pernyataan Kedubes China ini disampaikan menyusul banyaknya pemberitaan soal larangan berpuasa bagi Muslim Xinjiang. Tahun ini, larangan diperuntukkan oleh . Termasuk yang diberitakan adalah pengakuan warga soal peraturan China yang ketat terhadap seperti diberitakan
Al-Jazeera
.


"China dan Indonesia adalah saudara baik, mitra dan tetangga dekat. Banyak orang Muslim Indonesia, termasuk para tokoh Islam, telah ke China, terutama Xinjiang dan wilayah Muslim lainnya. Perjalanan ini membantu mereka memiliki pemahaman yang mendalam terhadap China dan komunitas muslim China. Kami menyambut baik kawan-kawan dari Indonesia untuk ke China demi memperkuat pemahaman dan persahabatan," kata Kedubes China.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya