Pemimpin China dan Jepang Bakal Bertemu Lagi di KAA Bandung

Presiden China Xi Jinping dan PM Jepang Shinzo Abe
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Bicarakan Laut China, Indonesia Atur Pertemuan dengan Jepang
- Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi, mengungkapkan dua pemimpin negara besar Asia, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, memastikan hadir pada peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) selama 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Ini akan menjadi reuni ketiga kali bagi keduanya setelah kali terakhir bertemu di KTT APEC yang digelar di Beijing, Tiongkok, tahun lalu.

RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain

Demikian ungkap Retno ketika ditemui media di gedung Kementerian Luar Negeri RI, kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 April 2015. Kedua pemimpin itu diketahui juga sudah meminta waktu untuk bertemu secara bilateral dengan Presiden Joko Widodo.
Warga China Buat Es Krim Bentuk Mantan PM Jepang


Namun, hingga saat ini Pemerintah RI belum memberikan konfirmasi. Selain, Abe dan Jinping, Retno menyampaikan lebih dari 25 kepala negara atau pemerintahan telah memastikan diri dalam KAA. Sementara, negara lain telah mengirimkan pejabat tinggi setingkat Wakil Presiden, Menlu, utusan khusus, Duta Besar atau Menteri lainnya.

KAA sendiri akan dimulai dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi atau senior official pada tanggal 19 April 2015.


"Selain itu, juga akan ada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan digelar 22-23 April 2015. Kemudian, di tanggal 24 April 2015, akan dilakukan peringatan 60 tahun KAA di Bandung," papar mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu.


Retno menekankan dalam pertemuan tingkat kepala negara nanti, akan digunakan format co-chairing, sehingga Presiden Jokowi bisa melakukan pertemuan bilateral dan memberikan rasa kepemilikan yang besar dari negara Asia dan Afrika.


"Dalam kondisi dunia saat ini yang tidak begitu kondusif, harus ditumbuhkan sense of solidarity dan togetherness. Itulah yang ingin dikedepankan selama penyelenggaraan KAA ini. Kamu ingin tumbuh bersama," kata Retno.


Acara KAA, Retno melanjutkan juga akan dimanfaatkan oleh Indonesia untuk membangun kontak yang erat antara kawasan Asia dengan Afrika. Selama ini, belum ada pertemuan tingkat tinggi di bidang ekonomi yang menghubungkan antara kedua kawasan.


"Jika kita bicara mengenai Asia dan Eropa, kita sudah memiliki forum Asia-Europe Meeting (ASEM), untuk kawasan Asia dengan Amerika Latin sudah ada FEALAC, sementara untuk kawasan Asia dan Pasifik, kita memiliki APEC. Jadi, pertanyaan saya apakah kita sudah memiliki jembatan untuk menghubungkan kawasan Asia dan Afrika?," papar Retno.


Bercermin dari itu, maka Retno akan mengusulkan agar pertemuan antara kedua kawasan itu rutin digelar, walau tingkatnya bukan antar kepala negara. Jembatan di bidang ekonomi ini telah direalisasikan dengan ikut menggelar pertemuan tingkat tinggi antara para pengusaha kedua kawasan.


Di waktu yang bersamaan juga ada Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang dihadiri 600 CEO dari seluruh dunia.


"Artinya, sudah ada kepercayaan yang tinggi dari kalangan swasta dunia terhadap situasi di Indonesia," tuturnya.


Dokumen yang akan dikeluarkan usai KAA, imbuh Retno, saat ini prosesnya telah mencapai 80 persen. Dokumen tersebut terdiri dari tiga Pesan Bandung, upaya untuk mengintegrasikan ulang kemitraan Asia Afrika dan Deklarasi Palestina.


"Untuk Pesan Bandung, intinya untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama dalam pembangunan sosial dan budaya. Sehingga, kami tumbuh bersama. Upaya untuk mengintegrasikan kemitraan Asia Afrika, insiatif-inisiatif dari kemitraan itu dan Deklarasi Palestina, merupakan dukungan bagi kemerdekaan Palestina," paparnya.


Diharapkan, ketiga dokumen itu tiba di Jakarta sudah selesai hingga 90 persen hingga 95 persen. Untuk sentuhan akhir nantinya akan dilakukan di Jakarta setelah dibahas di PBB, Amerika Serikat. (ren)


![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya