Ini Respons RI Soal Pernyataan PM Abe Soal Perang Dunia II

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia menghargai pernyataan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe atas tindakan yang diperbuat oleh pasukan Negeri Sakura saat Perang Duni II. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pemimpin Jepang pada tahun 1995 dan 2005 lalu.

Demikian isi keterangan tertulis yang disampaikan Kementerian Luar Negeri dan diunggah ke akun Twitter pada Jumat malam, 14 Agustus 2015.

Jepang Siap-siap Berganti Kaisar

"Indonesia menggarisbawahi pentingnya mempertahankan perdamaian di kawasan regional dan global serta untuk pembangunan internasional," tulis Kemlu.

Pemerintah Indonesia, tulis Kemlu, juga menyerukan semua kawasan untuk berkontribusi dalam mempertahankan perdamaian, khususnya di kawasan Asia.

BBC edisi Jumat kemarin, melansir dalam pernyataan Abe tidak ada pernyataan maaf baru yang dia buat sendiri. Abe hanya menyampaikan ekspresi penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Jepang di masa lalu.

Dia mengakui, ketika Perang Dunia dulu, Negeri Sakura telah mengakibatkan kerusakan dan penderitaan yang besar terhadap banyak warga tak bersalah.

"Jepang telah berulang kali menunjukkan perasaan penyesalan yang mendalam dan permintaan maaf yang tulius atas perbuatan kami selama perang," ujar Abe.

Dia menambahkan, posisi itu telah disampaikan dalam kabinet sebelumnya dan tidak akan berubah hingga di masa depan. Tetapi, dia menegaskan, generasi pascaperang di Jepang, tidak terkait apa pun dengan peperangan yang berlangsung di abad ke-20 itu.

Abe mengatakan, bahkan warga Jepang juga harus menghadapi sejarah mereka di masa lalu.

Menurut beberapa media, pernyataan yang disampaikan oleh Abe, lantaran dia berada dalam tekanan untuk menghindari kemarahan Tiongkok dan Korea Selatan. Dua negara tersebut, merupakan sekutu yang penting di kawasan Asia Timur.

Selain itu, Abe juga ingin memuaskan kelompok nasionalis Jepang yang merasa sudah tak lagi nyaman dengan tuntutan permintaan maaf atas keputusan bersejarah yang terjadi di masa lalu.

Sementara itu, Tiongkok dan Korsel merespons pernyataan Abe dengan nada keraguan. Mereka ingin respons yang lebih tulus dari Tokyo.

Menurut kedua negara itu, baik Tiongkok dan Korsel sangat menderita ketika dijajah Jepang. Mereka juga berpendapat Negeri Sakura tidak sepenuhnya menebus perbuatannya. (asp)

Menteri Pertahanan Baru Jepang Ultimatum Korut dan Tiongkok
Ilustrasi Perang Spanyol.

12-11-1948: Penjahat Perang Jepang Divonis Mati

Hideki Tojo termasuk di dalamnya.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2016