Tentara Rusia Diduga Terlibat dalam Jatuhnya MH17 di Ukraina

Konstruksi pesawat Malaysia Airlines MH17 bagian kokpit. Pesawat ini diduga meledak di udara pada 17 Juli 2014, setelah dihantam rudal BUK, buatan Rusia.
Sumber :
  • REUTERS/Michael Kooren

VIVA.co.id – Insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 masih terus diselidiki. Tim investigasi dari Inggris menduga, tentara Rusia terlibat dalam insiden tersebut.

Keluarga Korban Malaysia Airlines MH17 Tuntut Rusia

Bellingcat, tim investigasi dari Inggris, dalam laporannya mengatakan, mereka menemukan keterlibatan personel militer Rusia dari Batalion Kedua dari Brigade 53 Rudal Anti-Aircraft dalam jatuhnya pesawat penumpang MH17 di Ukraina pada 2014.

Melalui laporan setebal 115 halaman, tim penyelidik yang berbasis di Inggris ini mengatakan, mereka menggunakan data open source - seperti situs media sosial dan forum untuk mengidentifikasi puluhan tentara Rusia dan petugas dari Brigade 53, yang berbasis di kota Kursk, yang bisa memiliki pengetahuan atau secara pribadi terlibat dalam penembakan pesawat tersebut hingga jatuh. Dengan membandingkan dan menganalisis data, Bellingcat menyimpulkan sangat mungkin personel dari Batalion ke-2 Brigade ini dikirim dari Rusia ke Ukraina timur.

Rusia Abaikan Tudingan Terlibat Jatuhnya MH17

Dikutip dari BBC, 24 Februari 2016, laporan bertajuk "MH17 -  Tersangka potensial dan saksi mata dari Brigade ke 53 Anti-Aircraft Missile," dipublikasikan pada Selasa, 23 Februari 2016.

Laporan itu menyebutkan, "keputusan untuk mengirim peralatan militer ke perbatasan Rusia-Ukraina dan Ukraina dibuat pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat Kementerian Pertahanan Rusia".

Terpopuler: Pengakuan Mengejutkan Shin Tae-yong, Pertemuan Justin Hubner dan Zahra

"Konsisten dengan kesimpulan kemungkinan bahwa Buk, rudal peluncur Rusia... telah menjatuhkan MH17, Kementerian Pertahanan (Rusia) memiliki tanggung jawab utama, bersama dengan para komandan militer Pemimpin Republik Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk Rakyat," demikian menurut isi dokumen tersebut.

Tahun lalu, tim investigasi dari Jerman juga mengatakan, pesawat tersebut jatuh karena dihantam rudal Buk, rudal buatan Rusia. Negara Barat dan Ukraina mengatakan, kelompok pemberontak pro Rusia berada dibalik jatuhnya pesawat tersebut. Namun Moskow menimpakan kesalahan pada militer Ukraina.

Pesawat Malaysia Airlines berjenis Boeing 777 tersebut sedang melakukan perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014. Pesawat itu meledak di udara dan menewaskan seluruh penumpang dan kru berjumlah 298 orang. Mayoritas penumpang berkebangsaan Belanda.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya