Pembunuh Anggota Parlemen Inggris Jo Cox Ditangkap

Lilin dan bunga diletakkan di depan foto Jo Cox, anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh yang tewas ditembak. Jo Cox adalah pendukung agar Inggris tetap bersama Uni Eropa.
Sumber :
  • REUTERS/Dylan Martinez

VIVA.co.id –  Polisi Inggris mengatakan telah menangkap seorang pria tersangka pelaku pembunuhan Jo Cox, anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh. Menurut polisi, tersangka diduga bekerja sendirian.

KTT Uni Eropa Kini Berlangsung Tanpa Inggris

Cox adalah pendukung agar Inggris tetap bersama Uni Eropa. Ia ditembak dan ditikam pada Kamis, 16 Juni 2016, oleh seorang pria. Saksi mata mengatakan, sebelum menyerang Cox, pria tersebut meneriakkan dukungan agar Inggris berpisah dari Uni Eropa. Jo Cox diserang tak jauh dari distrik pemilihannya sendiri di West Yorkshire,.

Kematian Cox membuat Inggris berduka, dan kampanye untuk pelaksanaan referendum pekan depan ditangguhkan sebagai tanda duka cita. Kepolisian West Yorkshire mengatakan, pria yang ditahan bernama Thomas Mair dan berusia 52 tahun. Ia akan diadili di Westminster Magistrates Court, pada Sabtu, 18 Juni 2016.

Warga Inggris Kumpulkan Tanda Tangan untuk Referendum Kedua

Detektif Kepolisian West Yorkshire Nick Wallen, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan North East Counter Terorism Unit, dan akan menyelidiki kemungkinan Mair terlibat dalam jaringan ekstremis sayap kanan atau ia memiliki gejala kesehatan mental. "Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, kemungkinan ia bekerja sendirian. Tak ditemukan indikasi ada orang lain yang terlibat dalam kasus Mair. Kami akan menyelidiki bagaimana tersangka bisa memiliki senjata api secara ilegal," ujarnya kepada media, seperti dikutip dari Reuters, 18 Juni 2016.

Mair didakwa dengan pembunuhan, penganiayaan berakibat luka berat, kepemilikan senjata api dengan maksud untuk melakukan kejahatan, dan kepemilikan senjata ofensif. Polisi juga mengatakan petugas kontra-terorisme juga terlibat karena saat kejadian, Cox baru saja tiba untuk bertemu dengan konstituennya.

Brexit Picu Kejahatan Rasial di Inggris

Pembunuhan Jo Cox memicu penghentian sementara kampanya untuk referendum Inggris yang akan diadakan pada 23 Juni. Beberapa pekan terakhir, kampanye antara mereka yang pro untuk bertahan, juga yang memilih keluar dari Uni Eropa semakin tak sehat. Bahkan sudah menjurus saling serang antar pribadi, dan perdebatan sengit terutama soal isu imigrasi dan ekonomi.

Perdana Menteri David Cameron setuju untuk menangguhkan sidang parlemen pada hari Senin sebagai bentuk penghormatan pada Cox, yang disebut sebagai anggota luar biasa dari energi baru anggota parlemen dari Partai Buruh. Ia juga terkenal pernah menjadi pekerja sosial.

Inggris akan melaksanakan referendum untuk memutuskan apakah mereka akan tetap bersama Uni Eropa, atau keluar dari Uni Eropa. Referendum akan dilaksanakan pada 23 Juni mendatang. Kedua pihak yang pro dan kontra sepakat untuk menunda kampanye nasional mereka hingga hari Minggu, 19 Juni 2016.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya