Pemuda Timor Leste Ungkap Kunci Sukses Raih Beasiswa Inggris

Jonianto Monteiro, satu-satunya pemuda Timor Leste penerima beasiswa Chevening, Inggris.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id – Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menyambut 68 peserta untuk melanjutkan jenjang pendidikan di negeri Ratu Elizabeth II melalui beasiswa Chevening.

Solidaritas Gaza, Menhan Prabowo Terima 22 Kadet Palestina yang Akan Lakukan Pendidikan di Indonesia

Dari 68 peserta, satu orang berasal dari negara yang dahulu pernah bergabung dengan Indonesia, Timor Leste, turut mendapatkan beasiswa bergengsi tersebut.

"Saya Jonianto Monteiro dari Timor Leste. Saya sebelumnya bekerja sebagai legal consultant mengenai hukum perpajakan di Kementerian Keuangan Timor Leste," kata Jo, sapaan akrabnya, kala berbincang dengan VIVA.co.id, Kamis malam, 1 September 2016.

Ikatan Alumni Serviam Indonesia Akan Gelar Serviam Charity Challenge 2023

Sebagai satu-satunya perwakilan dari Timor Leste, ia mengaku termotivasi dan telah mempersiapkan diri beberapa tahun sebelumnya untuk dapat meraih beasiswa ini.

Jo pun memiliki kunci sukses dalam meraih beasiswa ini.

Ribuan Anak Berprestasi dari Para Driver Ojol Dapat Beasiswa

"Anda harus punya semangat, fokus dan kerja keras. Saya yakin dengan tiga kunci ini kita bisa meraih apa yang diinginkan dan berkontribusi besar bagi negara. Ini baru langkah awal dan saya sangat bangga menjadi bagian dari penerima beasiswa Chevening," ungkap Jo yang mengambil master (S2) di London School of Economics and Political Science, jurusan Hukum Perpajakan.

Ia juga menuturkan sangat tertarik mempelajari hukum perpajakan lantaran merupakan pendapatan utama di Timor Leste. Hal inilah yang mendorong Jo meraih kesempatan untuk memberikan kontribusi besar bagi bekas provinsi ke 27 Indonesia itu.

Incar posisi strategis

"Masih banyak tantangan serius yang dihadapi Timor Leste, terutama perangkat hukum. Dengan saya bisa bersekolah di Inggris, maka ini kesempatan untuk saya berkontribusi di bidang yang saya geluti tersebut dan menempati posisi strategis seperti alumni Chevening lainnya dari negara saya," ujar pria yang meraih gelar S1 Hukum dari Universitas Narotama Surabaya, Jawa Timur.

Benar saja. Dari puluhan seniornya yang telah meraih Chevening, sebagian besar telah mengisi berbagai posisi strategis di pemerintahan, serta berkontribusi besar bagi hubungan bilateral antara Inggris dan Timor Leste.

"Hampir 30 alumni Chevening dari Timor Leste. Beberapa diantaranya saat ini mengisi posisi strategis di sana, seperti Menteri Pendidikan, Duta Besar Timor Leste untuk Inggris dan Australia, serta satu orang mantan Menteri Keuangan," tutur Jo.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik (www.gov.uk)

Meski begitu, ia berharap ke depan penerima beasiswa Chevening makin banyak setiap tahunnya. Sebab, saat ini program tersebut masih kurang peminat akibat kurang sosialisasi.

"Informasi kurang sehingga banyak yang tidak tahu program ini, karena kurang sosialisasi. Setiap tahun hanya 2-3 orang saja dari Timor Leste. Kalau sudah banyak, saya berharap dapat membagi pengalaman satu sama lain," katanya.

Sebanyak 68 penerima beasiswa Chevening akan melanjutkan studi S2 ke Inggris, 67 orang penerima beasiswa merupakan profesional dari Indonesia dan satu orang dari Timor Leste.

Beasiswa Chevening dimulai sejak 1983. Hingga kini, penerima beasiswa ini berasal dari lebih 160 negara di seluruh dunia dengan jumlah alumni sekitar 46 ribu orang.

Nama Chevening sendiri diambil dari Rumah Chevening di Sevenoaks, Kent, yang kini menjadi rumah tinggal resmi Menteri Luar Negeri Inggris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya