Pakistan Berharap Indonesia Perjuangkan Kashmir

Dubes Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Peran pemerintah Indonesia dalam masalah Palestina mendapat apresiasi tinggi dari Dubes Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem. Ia meminta Indonesia melakukan hal yang sama pada Kashmir.

Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

"Indonesia punya peran yang sangat besar dalam mendorong kemerdekaan Palestina, dalam KTT OKI. Kami sangat bangga atas kinerja Indonesia ini. Kami juga minta Indonesia dan pemimpin untuk melihat isu Kashmir, mereka juga orang Muslim. Mereka lebih sedikit dari Palestina. Kashmir juga terus berada di bawah serangan," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Dubes Nadeem mengatakan, dalam 20 tahun terakhir, lebih dari 800 orang tewas di Kashmir dan sayangnya negara Muslim lainnya tidak mengambil sikap. "Indonesia selalu bersikap netral. Ketika saudara kita di negara lain terkena musibah, kita pasti berusaha untuk menolong. Jadi kita minta Indonesia untuk keluar dan bersuara bersimpati bagi Kashmir dan menolong mereka," ujarnya penuh harap.

2 Militer Israel Tewas usai Kena Serangan Rudal Hizbullah

Nadeem sangat yakin, Indonesia dan media bisa menggunakan kekuatannya untuk menolong. Indonesia sebagai negara Islam besar dan anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) bisa membawa isu ini, ujarnya. Nadeem juga  meminta pihak-pihak terkait untuk menghentikan pembunuhan atas orang-orang tak bersalah di Kashmir.

Kashmir adalah wilayah perbatasan India dan Pakistan. Penduduk Kashmir mayoritas Muslim. Hingga saat ini wilayah Kashmir selalu menjadi pusat bentrokan antara India dan Pakistan.

Brigade Tank Tempur Israel Kuasai Perbatasan Gaza dan Mesir

Soal Kashmir dan Pakistan hanya sebagian wawancara Dubes Nadeem dengan VIVA.co.id. Wawancara selengkapnya bisa dibaca di  rubrik Fokus

Perkemahan di Oxford dan Cambridge (Doc: MEMO)

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Mahasiswa, pengajar, dan staf komunitas Universitas Oxford dan Cambridge mendirikan perkemahan 'Zona Pembebasan' di kampus mereka pada Selasa pagi, 7 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024