- BBC
VIVA.co.id – Penambang permata di negara bagian Kachin, Myanmar, mendapat harta karun. Mereka berhasil menemukan batu permata seberat 175 ton.
Batu permata raksasa itu diperkirakan memiliki tinggi 4,3 meter dan panjang 5,8 meter. Bongkahan raksasa itu diperkirakan berharga US$170 juta atau sekitar Rp2,2 triliun.
Diberitakan oleh BBC, 16 Oktober 2016, batu permata ini menjadi batu permata terbesar kedua setelah patung Buddha di China, yang memiliki berat 260 ton. Penemunya mengatakan, batu tersebut akan dikembalikan kepada negara.
"Kami tahu kami seperti mendapat lotre. Namun ini adalah milik negara. Ini adalah kehormatan bagi pemimpin kami," ujar Sao Min, pria berusia 44 tahun yang menemukan batu raksasa tersebut.
Media lokal mengatakan batu tersebut akan dikirim ke China, untuk dijadikan perhiasan dan ukiran. Myanmar terkenal sebagai negara penghasil batu permata terbaik di dunia. Sementara China adalah pasar pembeli batu terbesar.
Di China, batu permata Myanmar dikenal sebagai "batu dari surga." Myanmar mampu menghasilkan miliaran dolar setiap tahun dari tambang permata.
Namun tambang permata tersebut kerap dikritik karena mengabaikan faktor keselamatan dan minim regulasi. Bencana yang paling sering terjadi akibat penambangan yang tak beraturan itu adalah longsor. Tahun lalu, sekitar 100 orang penambang tewas tertimbun di wilayah tersebut saat longsor terjadi ketika penambang sedang beraktivitas.