Menlu Retno: Tanpa Diminta, Indonesia Tetap Dukung Palestina

Pidato dan Pernyataan Pers Tahunan Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia terus konsisten menyuarakan dukungan atas kemerdekaan Palestina. Dukungan ini pun telah dibawa ke berbagai forum internasional, termasuk dalam Konferensi Perdamaian Internasional di Paris, Prancis, awal Januari 2017.

Aksi Doa untuk Gaza, HNW: Israel Pernah Kalahkan 3 Negara tapi Tak Bisa Kalahkan Pejuang Palestina

"Jadi begini, kita selalu membawakan soal Palestina ini dalam setiap pertemuan bilateral atau kepada negara-negara yang selama ini belum mengakui Palestina. Saya sampaikan kepada mereka tolong pertimbangkan untuk mengakui Palestina. Tanpa diminta pun, Indonesia akan lakukan itu," kata Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017.

Seperti diketahui, ada beberapa isu utama yang masih terjadi dalam konflik antara Israel dan Palestina antara lain pemukiman ilegal, pengungsi Palestina, status kota Yerusalem dan perbatasan, masalah keamanan serta penyediaan air. 

4 Negara Eropa Ini Bersumpah Siap Akui Palestina sebagai Negara Merdeka, Ini Alasannya

"Kalau dengan negara yang sudah mengakui Palestina, misalnya Swedia, kita di konferensi akan galang menjadi kerja sama segitiga. Kalau yang sudah dukung kita ajak untuk kerja sama segitiga dalam membangun dan membantu Palestina. Kalau yang belum kita minta untuk mendukung Palestina," ujar Retno.

Secara politik, Indonesia konsisten mendukung Palestina pada berbagai forum regional maupun internasional seperti menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI mengenai Paletina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta pada Maret tahun lalu.

Menlu Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina

Kemudian, menjadi co-sponsor menjadikan Palestina sebagai anggota non-observer state dan pengibaran bendera Palestina di Markas Besar PBB, New York, AS.

Awal Januari ini, Indonesia diundang dalam konferensi yang dihadiri 70 negara di Paris, dengan mengusung tiga agenda utama, yaitu menciptakan insentif untuk perdamaian bagi kedua pihak, peningkatan kapasitas bagi negara Palestina, dan mempromosikan dialog antara warga sipil kedua pihak.

Prancis mengundang Indonesia karena dinilai dapat memberikan kontribusi penting bagi perdamaian di Timur Tengah. Undangan tersebut sekaligus merupakan pengakuan masyarakat internasional terhadap bentuk komitmen dan dukungan penuh Indonesia terhadap kemerdekaan dan perjuangan mendapatkan hak-hak dasar Rakyat Palestina.

Konferensi ini merupakan kelanjutan dari Pertemuan Tingkat Menteri di Paris pada 3 Juni 2016 yang dihadiri Retno. Konferensi kali ini berhasil mengesahkan Deklarasi Bersama (Joint Declaration) yang pada intinya menyatakan kesiapan negara-negara untuk mengambil langkah-langkah mencapai solusi dua-negara (two-state nations). (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya