KRL Ekspres Dihapus

Commuter Line, Kenaikan Tarif Terselubung

KRL Jabotabek
Sumber :
  • VIVANews/ Anhari Lubis

VIVAnews - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menghapus subsidi bagi penumpang Kereta Ekonomi AC bersamaan dengan penghapusan Kereta Rel Listrik (KRL) Ekspres yang akan diganti dengan kereta sistem single operation. Akibat kebijakan baru ini, harga tiket kereta akan disesuaikan dengan jarak tempuh.

Dengan disubsidi, harga tiket Kereta Ekonomi Ac Rp5.500. Setelah kereta jenis ini dihapus, dan digantikan dengan kereta Commuter Line, subsidi bagi penumpang kereta hanya akan diberikan untuk Kelas Ekonomi.

Harga tiket kereta Commuter Line untuk tujuan Bogor-Jakarta Rp9.000. Rute Bekasi-Jakarta Kota Rp8.000, dan tujuan Manggarai-Serpong Rp8.000. Dengan harga ini, penumpang tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan kocek yang dikeluarkan saat naik Kereta Ekspres. Hanya berhenti pada stasiun tertentu saja.

Pemberlakuan single operation yang mewajibkan seluruh kereta berhenti di setiap stasiun, dan menghapus Kereta Ekspres, dianggap oleh KRLMania adalah cara untuk menaikkan tiket secara terselubung.

"Terselubung, seperti akal-akalan saja. Kenapa jadi Commuter Line," ujar Nur Cahyo, moderator KRLMania, saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu 8 Juni 2011.

Disampaikan Cahyo, perpindahan pengelolaan kereta dari PT KA kepada PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) untuk pengelolaan kereta jenis Commuter LIne dianggap komersil. Keberadaan kereta jenis ini, juga dianggap tidak memberi keuntungan bagi penumpang,

"Tidak ada keuntungan bagi penumpang. Bagi kita yang penting kereta tepat waktu," ujarnya

Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran, membantah mengenai kenaikan tarif dalam sistem baru ini. Kereta ekonomi tetap Rp1.000 hingga Rp2.000. Sedangkan kereta Commuter Line untuk tujuan Bogor-Jakarta Rp9.000. Rute Bekasi-Jakarta Kota Rp8.000, dan tujuan Manggarai-Serpong Rp8.000.

"Kereta Ekonomi AC semula dapat subsidi tapi bisa disusul kereta ekspres. Tapi tanpa harga subsidi tidak ada penyusulan. Semua akan berhenti di stasiun," ujar Makmur.

Dia menegaskan, meski yang tak setuju sebagian besar pengguna Kereta Ekspres, tapi banyak juga pengguna jasa Kereta Ekonomi sepakat dengan kebijakan baru itu. "Semua orang harus mendapat perhatian yang sama," ujarnya.

KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Daftar Pilkada 2024
Irjen Pol Aan Suhanan di Kantor Korlantas Polri, Jakarta Selatan

Korlantas Belum Yakin Surat Tilang via WhatsApp Aman

Kepala Korlantas Polri menyebut pengiriman surat konfirmasi tilang melalui WhatsApp ini masih sosialisasi.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024