- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Calon incumbent Fauzi Bowo dipastikan tidak akan hadir dalam kegiatan kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Selasa, 3 Juli dan Jumat, 6 Juli 2012.
Foke, sapaan akrabnya, beralasan lebih mengutamakan penyelesaian pembahasan APBD Perubahan Provinsi DKI Jakarta. APBD-P itu kini tengah dibahas antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD.
"Kegiatan kampanye yang sedianya akan dihadiri oleh Bapak Fauzi Bowo, namun karena ada kegiatan penting, Bapak Fauzi Bowo tidak melaksanakan cuti," kata Nachrowi Ramli di Media Center Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di jalan Diponegoro 61A Jakarta, Senin, 2 Juli 2012.
Nara, sapaan akrabnya, mengatakan Fauzi Bowo lebih memilih rapat pembahasan APBD Perubahan DKI Jakarta. Karena hal itu menyangkut kesejahteraan warga Jakarta ke depan. Sebab, menurutnya, ada beberapa poin penting yang dibahas dalam APBD Perubahan tersebut menyangkut alokasi anggaran untuk bidang pendidikan dan kesehatan warga Jakarta.
"Rapat APBD Perubahan ini dapat dikatakan sangat penting karena menyangkut masa depan masyarakat Jakarta, kesejahteraan masyarakat Jakarta yang harus diperjuangkan, sehingga beliau lebih memilih untuk berbicara untuk masyarakat Jakarta," katanya.
Alasan lainnya, kata Nara, keputusan Foke untuk tidak berkampanye adalah untuk menghindari tudingan ketidaknetralan birokrasi atas dirinya yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foke tidak menginginkan adanya politisasi atas dirinya sebagai incumbent dalam berkampanye seperti yang dihembuskan sejumlah pihak selama ini.
Sesuai jadwal kampanye menurut Zona, yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, rencananya besok, Selasa, 3 Juli 2012, pasangan Foke-Nara akan berkampanye ke Kepulauan Seribu. Namun, lantaran alasan tersebut di atas, besok Foke batal berkampanye dan tak akan mendampingi pasangan, Nara, ke Kepulauan Seribu. (adi)
DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia menyebut DPR bakal segera memanggil KPU bahas dugaan asusila yang menjerat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari.
