VIVAnews - Kepolisian Resor Kota Depok membantah ada kaitan hilangnya Nurul Fitriyah alias Pipit dengan aliran sesat. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa ada persoalan keluarga yang membuat mahasiswi jurusan Farmasi Universitas Indonesia itu sengaja menghilang.
"Iya kemungkinan motif pribadi. Pengakuannya sih ingin menyendiri saja. Untuk lebih jelasnya nanti, karena masih terus didalami," ujar Kapolres Depok, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni.
Selama menghilang, Pipit kerap berpinsah-pindah dari warnet yang satu ke lain. Pengakuannya, lanjut Mulyadi, telepon genggam sengaja dimatikan karena tak ingin diganggu. Lihat videonya
Setelah menghilang kurang dari satu bulan, Pipit ditemukan polisi, Senin siang, 16 Juli 2012. Belum jelas dengan siapa gadis asal Tegal itu pergi. Kabar hilangnya Pipit pertamakali dilaporkan Nadiroh, orangtua korban pada 30 Juni 2012 lalu, sesuai dengan nomor laporan LP/B/057/VI/2012/PMJ/Resta Depok.
Mahasiswi asal Tegal, Jawa Tengah itu dilaporkan hilang karena sebelumnya Ia janji akan pulang ke Tegal pada 16 Juni 2012. Tapi hingga satu pekan, dia tidak juga datang.
Saat keluarganya datang ke tempat kosnya di Jalan H Mahali, Wisma Paadusi, Keluarhan Pondok Cina, Beji, Depok, Nurul tak ada di sana. Menurut sejumlah rekan kosnya, gadis berkerudung itu terakhir terlihat pergi pada malam hari dengan menggunakan rok warna hitam dan sepatu sandal coklat.
Halal Bi Halal Serikat Pekerja Pelindo, Serukan Semangat Konsolidasi
Ketua Umum SPPI Dodi Nurdiana, menjelaskan tantangan ke depan menuntut konsolidasi kekuatan pekerja pelabuhan untuk menyeimbangkan antara kepentingan pekerja dengan lainn
