- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa nyaman dengan pakaian adat Betawi yang kini menjadi seragam resmi pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setiap hari Rabu.
“Enang banget dipakai. Hangat,” kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 2 Januari 2013. Sama seperti pegawai Pemprov DKI lainnya, Jokowi juga mengenakan baju sadariah dan peci. Sarung kotak-kotak biru pun terkalung di lehernya.
Jokowi bahkan lebih senang memakai baju Betawi ketimbang baju dinas sehari-hari. Menurutnya, pakaian Betawi sangat luwes dan enak. Jokowi pun tidak perlu memesan secara khusus baju adatnya itu. “Sarung sudah punya, kemeja sudah punya. Tinggal dipadukan,” ujar Jokowi.
Saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi pun menerapkan peraturan serupa di lingkungan Pemerintah Kota Solo. Sampai saat ini pegawai Pemkot Solo mengenakan baju adat Jawa seminggu sekali. Jokowi punya alasan khusus mengapa menerapkan kebijakan ini.
Ia mengatakan, setiap daerah harus punya kepribadian dan kebudayaan yang ditonjolkan, tak terkecuali Jakarta. Mengenakan pakaian adat Betawi juga untuk menumbuhkan rasa cinta kepada tradisi budaya Betawi, sekaligus sebagai cara untuk melestarikannya kepada generasi muda.
“Jangan sampai generasi muda melupakan kebudayaan-kebudayaan Indonesia. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi,” kata Jokowi yang memberikan toleransi sebulan bagi para karyawannya yang belum berpakaian Betawi hari ini, untuk segera menyiapkan baju mereka sendiri.
Selain menerapkan peraturan pemakaian baju adat di kalangan pegawai Pemprov DKI Jakarta, Jokowi juga berencana memberikan karakter Betawi pada bangunan-bangunan umum di Jakarta seperti sekolah dan kantor kelurahan. (eh)
Tugas Nokia Sudah Tuntas
Nokia mengumumkan kalau mereka telah menyelesaikan proyek lima tahun bersama XL Axiata dalam rangka memodernisasi jaringan 5G.
