- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sudah bertemu dengan warga bantaran Waduk Pluit untuk membicarakan proyek normalisasi.
Itu diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, saat meninjau proses pembongkaran bangunan di bantaran Waduk Pluit, Senin, 20 Mei 2013. "Iya, setiap hari kami bertemu kok dengan kelompok-kelompok yang selalu berbeda terus," kata Jokowi di lokasi pembongkaran.
Menurut Jokowi, Pemprov DKI tidak menemui kendala dari pihak warga. Warga hanya ingin kejelasan mengenai nasib mereka apabila direlokasi. "Ndak, saya kira warga juga tidak ada masalah kok. Paling cuma, 'Pak kami disiapkan rusun, kami dicarikan solusinya'. Ya paling hanya itu saja, tidak ada yang lain," ucapnya.
Mengenai rusun yang akan menampung warga bantaran waduk, Jokowi mengaku mengembalikan semuanya kepada warga. Dia mengatakan, beberapa titik rusun sudah disiapkan, antara lain di Marunda dan Cakung.
"Tapi kalau warganya tidak mau yang di sana (di Marunda dan di Cakung) kami akan sediakan yang lain," ujar dia. Dia menjelaskan bahwa pemprov akan mengupayakan agar rusun bisa segera diselesaikan. "Ya kira-kira enam bulan ini lah. Dan kami sudah mulai," kata Jokowi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menormalisasi Waduk Pluit guna mengatasi banjir yang selalu melanda Ibu Kota. Waduk Pluit memiliki luas 88 hektare dengan kedalaman 10 meter. Karena sebagian lahan digunakan untuk pemukiman oleh warga, sekarang lahan yang tersisa hanya sekitar 60 hektare.
Mengharukan, Shin Tae-yong Menangis Usai Timnas Indonesia U-23 Dikalahkan Guinea
Timnas Indonesia U-23 kalah dari Guinea dalam laga playoff Olimpiade 2024. Pelatih Shin Tae-yong disebut menangis usai pertandingan ini.
