Disiksa, Bocah 6 Tahun Trauma Bertemu Ibu Tiri

Bocah 6 Tahun di Depok Disiksa Ibu Tiri
Sumber :
VIVAnews
Terpopuler: Ekspresi Wajah Keluarga Mahalini, Gading Marten dan Gisel Dicurigai Rujuk
- N, bocah 6 tahun yang nekat kabur dari rumah lantaran mengaku tak tahan disiksa sang ibu tiri, mulai menjalani serangkaian terapi psikologi. Akibat kasus yang dialaminya, N kerap kali menangis dan mengaku takut jika harus kembali ke rumah.

Klub Milik Orang Indonesia, Como Resmi Promosi ke Serie A Italia

N ditemani petugas Dinas Sosial Kota Depok, Amir Mauludin, saat menghadap penyidik. Namun kali ini N tampak sangat ketakutan ketika mengetahui sang ibu tiri yang bernama Dewi ternyata ada di dalam ruang pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Mapolresta Depok. Sesekali, bocah malang itu menangis dan meminta untuk tidak diajak ke dalam ruangan tersebut.
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR


“Ayo jangan takut, ada Om. Ibu tidak ada di dalam kok, kamu tenang aja,” ucap Amir menenangkan korban yang saat itu merengek ketakutan, Sabtu 24 Agustus 2013.


Selama kurang lebih dua jam, N diperiksa penyidik. Sedikitnya, ada 12 pertanyaan yang diajukan penyidik pada korban. Namun tentunya, N didampingi pihak Dinsos.


“Ada sekitar 12 pertanyaan yang diajukan penyidik. Ia mengaku tak mau pulang karena takut dengan si pelaku. Saya belum tahu hasil pemeriksaan si pelaku karena masih diinterogasi,” ucap Amir yang kemudian membawa N kembali ke Panti Sosial Bina Mandiri di Sukmajaya, tempat singgah sementara untuk korban.


Selain terapi psikis, N  juga menjalani rawat jalan. Ia sempat diperiksa di RSUD Depok lantaran mengalami luka dalam di bagian dada yang diduga akibat ditendang pelaku. Tak hanya bagian dada, bocah laki-laki yang merengek minta diantar ke rumah sang nenek ini juga mengalami luka pada bagian kaki akibat sabetan bambu. Kasusnya, kini dalam penyidikan aparat Mapolresta Depok.


Kasus N terbongkar setelah ia ditemukan salah seorang petugas satpam di kawasan Margonda, Kamis malam, 22 Agustus 2013. Saat itu korban hanya bisa menangis dan akhirnya diantar ke kantor polisi. Saat ditanya polisi, barulah N berterus terang atas apa yang dialaminya selama ini. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya