Bayi 3,5 Tahun yang Lidahnya Digunting Kritis di RSUD Koja

Ilustrasi kekerasan terhadap anak
Sumber :
VIVAnews
Pernah Jadi ART Donna Harun, Kini Sosok Tuti Ayu Laela Sukses Berbisnis
- Iq (3,5), bayi yang dianiaya dan dieksploitasi menjadi pengamen oleh Dadang (29) kini dalam keadaan kritis dan tidak sadarkan diri. Iq terbaring lemah di ruang Paediatric Intensive Care Unit (PICU) atau unit perawatan intensif untuk anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Senin, 17 Maret 2014.

Terpopuler: Honda Vario 125 Versi Gambot, Mobil Bekas di Bawah Rp200 Juta

Direktur Utama RSUD Koja, Togi Asman Sinaga, mengatakan kesadaran Iq menurun akibat deman tinggi. Menurut hasil uji Magnetic Resonance Imaging (MRI), Iq mengalami infeksi otak sehingga terpaksa dirawat di ruangan PICU.
Terungkap! Kriteria Mantu Idaman Umi Pipik, Apakah Irish Bella Termasuk?


"Kodisi Iq terus menurun kemudian tadi sore dilakukan MRI dan hasilnya anak tersebut mengalami infeksi otak," kata Togi saat dihubungi
VIVAnews.


Iq dibawa ke RSUD Koja pada Kamis, 14 Maret 2014 lalu. Dia dirujuk dari Puskemas Pademangan Jakarta Utara. Kata dia, saat dibawa, Iq mengalami banyak luka di antaranya luka memar, lidah terluka dan patah tulang tangan.


Luka yang dialami Iq itu ada yang terbilang baru, ada juga luka yang terlihat sudah lama tapi tidak diobati. Berdasarkan luka yang terdapat di beberapa bagian tubuh, diperkirakan bocah kurang beruntung tersebut sudah disiksa sejak lama.


"Kami menerima pasien karena dirujuk dari Puskemas Pademangan. Saya sendiri belum mengecek asal-usul pasien tetapi sepertinya anak itu sudah lama dianiaya. Tapi yang paling penting kami tangani dulu," ujarnya.


Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, menuturkan, Iq merupakan seorang anak yatim. Ayahnya meninggal sekitar satu tahun lalu. Sepeninggal ayahnya, Iq hanya dirawat oleh ibunya dan kerap dibawa berjualan es teh manis di kawasan Stasiun Senen, Jakarta Pusat.


Saat menjadi penjual es teh manis, sang ibu jatuh cinta kepada seorang pria bernama Dadang. Tak lama kemudian cinta ibu Iq dan Dadang kandas di tengah jalan. Karena merasa sakit hati, Dadang pun menculik Iq dan mengeksplotasi bocah itu dengan menjadikannya sebagai pengamen di beberapa lokasi di Jakarta.


"Awalnya Dadang itu marah kepada ibunya Iq. Kemudian menculik Iqbal dan menjadikannya sebagai pengamen. Itu awal kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu," kata Arist.


Setelah diculik dan dijadikan pengamen, Iq dipaksa mendapatkan uang minimal Rp40 ribu per hari. Jika tak sesui target, Iq akan disiksa oleh Dadang.


"Lukanya banyak sekali, ada luka patah tangan, kemaluannya bengkak, terus banyak bekas sundutan rokok, terakhir lidahnya ada bekas digunting," ujarnya.


Kata Arist, kondisi Iq yang sangat memprihatinkan itu kemudian dilihat oleh seorang ibu berisial Y. Iq pun dibawa ke Puskesmas Pademangan, tetapi karena kondisinya sangat memprihatikan maka dirujuk ke RSUD Koja. Namun ketika sudah dirawat di RSUD Koja, kondisi kesehatan Iq terus menurun dan hingga saat ini belum sadarkan diri.


"Upaya perawatan sedang dilakukan oleh pihak rumah sakit," katanya.


Menurut Arist, Dadang sudah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Utara dan dikenakan tiga pasal berlapis, yaitu pasal penculilkan, eksploitasi dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya