Data Kebakaran 2009

Di Jakarta 6.457 Orang Kehilangan Rumah

VIVAnews - Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, korsleting arus pendek listrik masih menjadi faktor tertinggi penyebab terjadinya kebakaran di Jakarta.

Sepanjang tahun 2009, ada sekitar 191 kebakaran yang disebabkan karena korsleting listrik dari total kebakaran yang jumlahnya mencapai 316 kasus.

Sementara penyebab lain dari kebakaran seperti akibat ledakan kompor ada sekitar 34 kasus, lampu tempel tiga kali dan rokok delapan kasus.

Seperti yang dikutip dari situs milik Pemerintah DKI, Selasa 16 Juni 2009, Kapala Dinas Pemadam Kebakaran, Paimin Napitulu, mengatakan, kebakaran paling banyak terjadi di kawasan Jakarta Selatan, yang jumlahnya mencapai 76 kasus, Jakarta Barat 72 kasus, Jakarta Timur 68 kasus, Jakarta Pusat 54 kasus dan Jakarta Utara 46 kasus.

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Dari jumlah kasus kebakaran tersebut, sedikitnya menyebabkan kerugian material sebesar Rp 83,2 miliar. Sedangkan luas areal yang terbakar mencapai 85.779 meter persegi.

Kebakaran juga menyebabkan 6.457 jiwa kehilangan tempat tinggal atau sekitar 1.724 Kepala Keluarga (KK).

Adapun waktu terjadinya kebakaran, sambung Paimin, terjadi siang hari 99 kasus, malam hari 85 kasus, pagi hari 75 kasus, dan dini hari 57 kasus.

Paimin juga menyelaskan masih banyaknya para pengelola gedung bertingkat yang belum melengkapi alat pemadam api ringan (APAR).

eko.priliawito@vivanews.com

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP
Dok. Istimewa

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono menghadiri Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum di Tokyo. Heru lihat penandatanganan tujuh dokumen kerja sama proyek MRT.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024