VIVAnews - Hanya lantaran kesal dipecat dari tempatnya bekerja, kuli panggul di kawasan Pancoran Glodok, Jakarta Barat, tega menghabisi nyawa mandor yang tak lain adalah pamannya sendiri dengan tujuh tusukan di badan dan kepala.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa 18 Agustus 2009. Saat itu, tersangka yang diketahui bernama Fajar Sidiq alias Afang, 28 tahun, mendatangi kediaman Zahrudin, korban, di Jalan Angke Indah RT 03 RW 01, Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Tanpa basa-basi lelaki yang telah bekerja delapan bulan sebagai kuli bangunan di toko keramik itu langsung menusukkan pisau yang dibawanya ke tubuh dan kepala belakang Zahrudin yang bekerja sebagai kepala buruh panggul di toko yang sama.
Karena telah dipecat sehari sebelumnya Fajar kemudian melampiaskan kekesalanya. Dia langsung kabur setelah membantai pamanya.
Sementara keluarga dan warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut bergegas membawa Zahrudin ke RS Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat.
Tapi malang, lima jam mendapatkan perawatan, bapak tiga anak itu akhirnya meninggal dunia.
Erwin 30 tahun, sepupu korban mengatakan, sebelumnya antara tersangka dan korban memang kerap terlibat pertikaian.
"Sebelumnya mereka memang sering bertengkar tapi hanya ribut mulut saja. Fajar merasa kesal karena Zahrudin sering memerintah seenaknya saja. Mungkin ini puncak kekesalannya," kata Erwin.
Keterangan lain pada pekan lalu Istri Zahrudin diketahui menagih utang kepada istrinya Fajar.
Mendapat pengaduan dari istrinya, Fajar lalu mendatangi Zahrudin dan meminta agar pamannya tidak menagih utang celana jins seharga 45 ribu, kepada istrinya lagi.
Namun permintaan itu ditolak Zahrudin, bahkan pamannya itu malah memberhentikan Fajar.
Petugas Polsek Tambora hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap tersangka. Sementara untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban dibawa ke RSCM untuk divisum.
So Sweet! Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya Tepat di Momen Ulang Tahun
Melalui caption dalam unggahannya itu, Ryan mengungkap perasaan senang dan bersyukur lantaran lamarannya itu diterima oleh Ranty Maria.
