MUI: Salat Jumat Itu di Masjid, Bukan di Jalan

Para peserta unjuk rasa 4 November 2016 saat menggelar salat Ashar berjamaah di ruas Jalan Medan Merdeka.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Majelis Ulama Indonesia mengaku belum merumuskan hasil terkait rencana salat Jumat massal di ruas jalan Sudirman-MH Thamrin saat pelaksanaan unjuk rasa pada 2 Desember 2016.

Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama

"Salat Jumat itu di masjid ya kan. Cuma kan mereka kondisinya sedang berunjuk rasa dari pagi sampai sore, lalu jam 12 masuk waktu salat Jumat. Kalau jumlahnya banyak dan nggak ketampung di (Masjid) Istiqlal, (Masjid) Sunda Kelapa nah harus dibicarakan," ujar Sekretaris Jenderal MUI Pusat Anwar Abbas, Rabu, 23 November 2016.

Ia mengaku, kepolisian sudah melayangkan surat konsultasi ke MUI terkait rencana unjuk rasa dan salat Jumat bersama di fasilitas umum tersebut.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

Namun sejauh ini, MUI memang belum bisa memutuskan karena masih dalam kajian bersama pengurus MUI. "Saya sudah lihat dan disposisi ke komisi fatwa yang membicarakan masalah hukum-hukum dan tindakan dan perbuatan, sedang dikaji. Bagaimana hasilnya? Belum ada, karena baru kemarin sore," kata Anwar.

Di lain hal, Anwar berharap kepolisian juga berkoordinasi dengan para peserta unjuk rasa terkait rencana salat Jumat bersama di jalan tersebut. "Saya rasa ya mungkin bagusnya Kapolri bertemu dengan kelompok yang akan berdemo, membicarakan masalah ini. Kalau sudah masuk waktu salat kan orang Islam kan harus salat, tapi kalau masjidnya penuh gimana?" katanya.

Usai Ditangkap Polisi, TikToker Galih Loss Minta Maaf, Janji Tak Buat Konten Serupa
Pelapor pendeta gilbert diperiksa

Pelapor Pendeta Gilbert soal Penistaan Agama Diperiksa Polisi, Ngaku Ngasih Ini ke Penyidik

Salah satu yang mempolisikan Pendeta Gilbert ke Polda Metro Jaya adalah Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembing Putra.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024