TPA Galuga Diblokir Warga

Sampah Menumpuk di Kota Bogor

VIVAnews - Buntut pemblokiran Tempat Pembuangan Akhir (TPA)  Galuga di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, oleh warga sekitar mulai terasa akibatnya. Tumpukan sampah sudah terlihat menggunung di tiap tempat sampat karena tidak diangkut untuk dibuang.

Puluhan ribu kubik sampah yang tidak terbuang juga terlihat menumpuk, baik yang tersimpan di dalam truk maupun di tanah di halaman belakang kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor .

"Sejak Selasa minggu lalu, akibat pemblokiran warga di TPA Galuga. Sampahnya tidak terbuang," ujar Ahmad, salah satu petugas pengangkut sampah yang ditemui di Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor, Selasa 25 Agustus 2009.

Tumpukan sampah yang berserakan juga membuat warga terganggu. Keluarga Budi salah satunya, dia merasa bau busuk dan lalat dari tempat sampah di dekat rumah mulai mengusik ketengan.

"Gimana tidak terganggu, ini sudah berlangsung lama, mana sekarang bulan puasa lagi," ujar Budi. Menurut Budi, sampah ini mencemari udara di sekitar rumah dan lingkungannya.

Tumpukan sampah juga terlihat di beberapa tempat sampah yang ada di pinggir jalan Kota Bogor, perumahan dan pasar-pasar. Bahkan karena tidak kunjung diangkut, sampah-sampah itu meluber dan berceceran ke jalan-jalan.

Menurut Kepala Bidang Kebersihan Kota Bogor, Dudi mengatakan, sampah yang mulai menumpuk di tempat sampah milik warga, akan dikirim ke Bantar Gebang, Bekasi.
 
Hal ini dilakukan hingga kesepakatan antara warga dengan Pemkab Bogor selesai.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Setiap harinya sebanyak 1.552 kubik sampah dihasilkan Kota Bogor. Lokasi penghasil sampah terbanyak masih berada di tujuh pasar. Sampah tersebut diangkut ke TPA Galuga dengan perhitungan 194 kali angkut.

Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor

Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024