Menerobos Banjir dengan Delman di Kelapa Gading

Tukang delman memanfaatkan banjir untuk mencari penumpang di Kelapa Gading.
Sumber :

VIVA.co.id – Banjir hari ini yang menggenangi Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, sampai sore tadi belum seluruhnya surut. Saat air banjir masih tinggi, warga memilih naik delman atau truk milik polisi dan Dinas Perhubungan, bahkan mobil tahanan Satpol PP.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Saya tadi naik delman karena nunggu angkot enggak lewat-lewat. Kalau enggak banjir, saya biasanya memang pakai angkot, tadi pas mobil polisi yang bantuin belum balik lagi," kata Adi, warga Kelapa Gading yang akan ke Cempaka Putih, Selasa, 21 Februari 2017.

Tukang delman memanfaatkan banjir untuk mencari penumpang di Kelapa Gading.

Petakan Wilayah, BPBD DKI Sebut Ada 100 RW Rawan Banjir

Sementara itu, seorang kusir bernama Rifky menyampaikan, penggunaan delman pada saat banjir adalah hal yang biasa. Setiap banjir melanda kawasan Kelapa Gading, banyak warga yang memilih naik delman ketimbang menunggu banjir surut. Keberadaan delman yang lebih cepat dari bantuan, menjadi pilihan utama.

“ini rezeki tambahan. Soalnya memang sudah tradisi, tiap tahun kalau banjir ada kuda," ujarnya.
Prediksi Cuaca Buruk 12 Januari, Ini Tips Antisipasi Jika Banjir Lagi
 
Menurut Rifky, tarif yang dipasangnya bervariasi dan terbilang cukup tinggi. Hari ini, dia rencananya akan berada di Kalapa Gading hingga sore atau sampai banjir benar-benar surut. Jam pulang kerja juga menjadi pertimbangannya karena akan banyak yang akan naik delman. Lihat video banjir Kelapa Gading di sini.
 
"Kalau naik dari bunderan La Piaza ke MoI (Mal of Indonesia) saya pasang harga Rp 60 ribu," kata Rifki.
 
Sulit Dilewati Motor
 
Biasanya, delman miliknya ini hanya digunakan di akhir pekan. Rifki bersama temannya biasa mangkal di Islamic Center, Koja, Jakarta Utara.
 
"Biasanya buat narik di Islamic. Hari sabtu-minggu aja dari pagi sampe jam 12.00 WIB. Kalau di sana satu orang bayarnya Rp 5.000 untuk muter Islamic aja," ucapnya.
 
Dari pantuan, truk derek milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yang biasanya digunakan untuk menertibkan parkir liar, juga digunakan untuk mengangkut warga untuk melintasi lokasi banjir. Air banjir yang cukup tinggi di kawasan Kelapa Gading pada pagi tadi sangat tidak mungkin ditembus dengan sepeda motor.
 
"Ibu naik truk derek saja, percuma naik ojek enggak bakal tembus,” kata seorang petugas Dishub kepada seorang warga. (ren)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya