- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tak mempemasalahkan apabila Komisi Pemilihan Umum mewajibkan dirinya cuti dalam pelaksanaan kampanye putaran kedua.
"Saya ikutin saja (KPU tetapkan cuti kampanye)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017.
Lantas ia pun menjelaskan mengapa saat itu dia mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi tentang Pasal 70 ayat 3 Undang Undang Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pilkada. Saat itu Ahok merasa keberatan dengan aturan yang termuat dalam pasal itu mewajibkan petahana cuti kampanye selama 3,5 bulan.
"Kalau tahun lalu saya masalah karena membahas angggaran (RAPBD 2017). Kalau sekarang suruh saya kerja, saya hobi kerja kok. Mau cuti (Pilkada) juga oke saja cuti. Bebas aja," ujarnya.
Hal itu justru berbeda dengan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, yang menyatakan tak ingin mengikuti cuti lantaran dianggap tak efektif. Basuki atau biasa disapa Ahok diketahui akan maju kembali bersama pasangannya Djarot dalam Pilkada DKI 2017.
Pada tanggal Kamis 23 Februari 2017, Djarot menanggapi pertanyaan soal aturan KPU yang mengharuskan kandidat petahana cuti kampanye kembali bila masuk putaran kedua. Politikus PDIP itu beralasan, berdasarkan jadwal putaran kedua kampanye, kandidat yang lolos hanya ada sosialisasi dan penajaman visi-misi.
"Dasarnya apa, alasannya apa? Saya ingat bahwa pada saat 2012, Pak Foke (cagub petahana) putaran kedua itu juga tidak ada, cuma ada debat aja," kata Djarot. (one)
Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022
Ahok berharap, subsidi BBM yang diberikan Pemerintah dievaluasi dari yang tadinya ke produk, jadi langsung ke penerima.
