- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA.co.id – Anies Baswedan tak mau banyak berkomentar terkait kabar pencalonannya menjadi Gubernur DKI Jakarta karena peran Wakil Presiden Jusuf Kalla. Anies hanya mengatakan bahwa sebenarnya proses tersebut bukan karena satu atau dua orang, tapi melibatkan banyak orang.
"Yang terlihat mungkin karena satu dua orang. Padahal prosesnya melibatkan begitu banyak orang," kata Anies di Gedung KPUD, Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.
Anies juga enggan membeberkan proses bagaimana dirinya bisa direkomendasikan oleh JK, sampai akhirnya ditunjuk menjadi calon Gubernur yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia menyarankan agar hal itu ditanyakan kepada Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
"Yang paling tahu itu Bang Sandi. Dia yang ada di ruangan," kata dia.
Seperti diketahui, peran JK yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mencuat saat Zulkifli Hasan, Ketua Ketua Umum Partai Amanat Nasional, mengatakannya di dalam seminar nasional kebangsaan Gerakan Mubaligh dan Sosialisasi Empat Pilar, Selasa, 2 Mei 2017.
Zulkifli bercerita awal mula Anies dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Ia mengatakan, Anies tidak masuk radar pencalonan lantaran nama Sandiaga lebih dulu dipopulerkan menjadi calon Gubernur.
Keterlibatan JK dalam Pilkada DKI juga terlihat ketika keponakannya yakni Erwin Aksa menghubungi Ahok usai hasil hitung cepat sejumlah lembaga pada hari pemungutan suara.
Erwin Aksa yang juga politikus Partai Golkar dan berlatarbelakang pengusaha ini, meminta Ahok untuk mengadakan pertemuan dengan Anies setelah diketahui hasil hitung cepat menyatakan kandidat petahana kalah. Akhirnya keduanya bertemu atas inisiasi Erwin Aksa.
Bahkan pertemuan yang diadakan di Balai Kota keesokan harinya, Anies terlihat didampingi Erwin dengan menumpangi mobilnya ke kantor Ahok. Malamnya, Anies yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyambangi kediaman Jusuf Kalla. (ase)