NU Akan Bentuk Lembaga Berantas Terorisme

VIVAnews -- Komisi Rekomendasi pada Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) merekomendasikan pembentukan suatu lembaga yang berfungsi meredam terorisme dan meluruskan pemahaman bahwa jihad bukanlah terorisme.

"Salah satu rekomendasi yang dihasilkan komisi kami adalah membentuk suatu badan yang berfungsi memberantas terorisme secara kultural dan ideologi dan melurukan konsep pemahaman tentang jihad," kata Ketua Komisi Rekomendasi Prof Dr Masykuni Abdillah di Asrama Haji Sudiang, Makassar, dikutip tvOne, Jumat 26 Maret 2010.

Menurut dia, hal penting yang perlu dilakukan badan tersebut adalah meluruskan pemahaman keagamaan bahwa jihad itu bukan terorisme, karena beberapa kelompok yang melakukan aksi teror kerap menggunakan dalil jihad.

Selain itu, ia mengatakan, diperlukan pula status hukum yang menegaskan anti terorisme untuk meredam aksi-aksi teror yang terjadi di tanah air. Karena itu, membendung dan memberantas terorisme dengan cara pendekatan kultural, ideologi dan secara hukum sangat diperlukan.

"Dari segi hukum misalnya, dengan penegakan hukum baik dengan menggunakan alat negara melalui serangan militer atau menggunakan Densus 88," katanya.

Lebih jauh dia mengatakan, persoalan lain yang juga dikritisi Komisi Rekomendasi adalah etika politik. Hal tersebut sebenarnya sudah pernah ditegaskan melalui Fatwa NU dan rekomendasinya sudah diterbitkan pada Munas di Surabaya dan sejak Muktamar 1989 di Jogjakarta.

"Salah satu yang ditegaskan adalah "Money Politics" atau politik uang itu haram dan sudah diputuskan pada 2002. Namun kenyataannya, kita masih bisa melihat dan tidak bisa menutup mata jika ada calon warga NU yang menggunakan politik uang pada Pemilukada dan sebagainya," katanya.

Mengenai peranan NU dalam memberantas terorisme, Masykuni mengatakan, NU telah berperan aktif dalam International Confrence of Islamic Scholars (ICIS) yang menekankan peranan masyarakat sipil memerangi terorisme.

Di sisi lain, lanjutnya, melalui kegiatan dakwah di masjid dan majelis taklim terus disosialisasikan bahwa jihad itu bukan terorisme dan Islam bukan pendukung terorisme.

Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir

NU juga mengajak Ormas, LSM dan pemerintah bekerja sama dalam mewujudkan "deradikalisasi", serta mengajak pelaku-pelaku teror berdialog dan kembali ke ajaran yang benar.

Gelandang Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan

Terpopuler: Marselino Ferdinan Negara Lucu, Elkan Baggott Gabung Timnas Indonesia U-23

Berita terkait Timnas Indonesia U-23 masih menjadi favorit pembaca VIVA sepanjang Sabtu 4 April 2024. Terutama adalah respons Marselino Ferdinan terharap kritik netizen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024