Kapolri Yakin Polisi Biau Lalai

Warga Buol, Sulawesi Tengah membakar perabotan kantor polisi
Sumber :
  • ANTARA/Imank

VIVAnews - Kapolri, Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri berkeyakinan terdapat kelalaian anggota kepolisian dalam kasus kematian Kasmir, tahanan Polsek Biau sehingga menyebabkan kerusuhan antara warga dan aparat kepolisian.

"Kalau namanya ada masyarakat sampai meninggal di tahanan, bagaimana bentuk pengawasan? SOP-nya sudah ada. Nah ini yang nanti kita dapatkan, pasti ada kelalaian. Saya yakin itu ada kelalaian," kata Bambang Hendarso di Jakarta, Rabu 8 September 2010.

Namun demikian, dia menolak jika kasus meninggalnya tahanan itu disebabkan oleh lemahnya pengawasan internal Polri kepada anggotanya di lapangan.

Menurut dia, sistem pengawasan Polri telah dibuat secara berjenjang. "Jadi jangan selalu dikaitkan kelemahan. Kalau pengawasan itu sudah sistem berjenjang. Dari Irwasum, Irwasda yang namanya waskat ada dari komandan masing-masing," kata dia.

Menurut dia, untuk pengawasan di tingkat bawah, maka yang berperan penting adalah para komandan lapangan masing-masing. "Jadi kelalaian itu kalau memang di tingkat bawah, pakailah peran komandan-komandan di bawah, Kanit-kanitnya," kata dia.

Sebagaimana diketahui, rusuh di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah disebabkan oleh kematian Kasmir dalam tahanan Polsek Biau. Kasmir yang ditahan terkait kasus kecelakaan lalu lintas itu dilaporkan meninggal karena gantung diri.

Namun, laporan polisi itu tidak dipercaya warga. Warga menuding Kasmir yang ditahan setelah menabrak anggota polisi setempat itu tewas dianiaya oleh petugas Polsek Biau. Warga yang tidak percaya kemudian melakukan penyerangan terhadap kantor polisi dan fasilitas Polri lainnya.

Akibat kerusuhan itu, delapan warga tewas karena luka tembak dan penganiayaan. Sementara itu kerugian material ditaksir mencapai Rp 1,8 miliar.

Hingga saat ini, Polri telah menetapkan tiga petugas polisi sebagai tersangka dalam kasus kematian Kasmir. Sementara itu, Polri juga membidik satu anggota Polri atas nama Bribda AM sebagai tersangka pelaku penembakan kepada warga.(ywn)

Soal Urusan Ini Ganjar Pranowo Sejalan dengan Moeldoko
Mufid Asnawi dan istri, pasutri di Trenggalek mampu berhaji berkat jualan pentol.

Kisah Mufid Bisa Naik Haji Sekeluarga Gara-gara Pentol

Berkat ketekunannya menjual pentol, tahun ini dia beserta istri, anak, dan menantunya bisa berangkat haji ke Tanah Suci.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024